REPUBLIKA.CO.ID, FLORIDA -- Trio astronot dari Amerika Serikat, Rusia dan Italia bertolak ke Stasiun Luar Angkasa Internasional pada Jumat (29/7). Keberangkatan itu merupakan suatu langkah maju dalam peningkatan proyek-proyek penelitian AS di stasiun antariksa.

Roket Rusia, Soyuz, pembawa tiga veteran luar angkasa itu, dilontarkan pada pukul 15.41 GMT (22.41 WIB) dari Kosmodrom Baikonur di Kazakhstan, seperti yang diperlihatkan dalam siaran televisi NASA TV. Ketiga astronot adalah Randy Bresnik dari National Aeronautics and Space Administration AS, Sergey Ryazanskiy dari badan antariksa Rusia Roscosmos, dan Paolo Nespoli dari Badan Antariksa Eropa.

Ketiganya dijadwalkan merapat ke stasiun luar angkasa pada pukul 22.00 GMT (Sabtu, 05.00 WIB). Mereka akan bergabung dengan tiga awak lainnya yang sudah berada di stasiun. Stasiun tersebut merupakan sebuah laboratorium luar angkasa bernilai 100 miliar dolar AS yang melayang pada 400 kilometer di atas Bumi.

"Kedatangan trio akan berarti bahwa NASA untuk pertama kalinya memiliki empat awak, yang sebelumnya tiga personel, untuk melakukan percobaan medis, demonstrasi teknologi, serta penelitian lainnya di stasiun luar angkasa. Astronot tambahan akan secara efektif menambah waktu penelitian," kata manajer program badan antariksa AS itu, Kirk Shireman saat melakukan percakapan dari stasiun pekan lalu.

NASA tidak menaungi staf Rusia, yang pada April, jumlahnya dikurangi menjadi dua. Tim penelitian yang telah lama tertunda tersebut bergabung dengan stasiun itu tahun lalu.

Sebelumnya, Rusia mengirim tiga kosmonot, dengan tiga posisi sisanya diisi dengan kombinasi astronot dari Eropa, Jepang, Kanada, dan AS. NASA berniat untuk mulai mengirimkan astronot menggunakan taksi-taksi luar angkasa yang sedang dibuat oleh SpaceX dan Boeing pada akhir tahun ini.

Ikuti Whatsapp Channel Republika