REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Neymar akan mendapatkan gaji 865 ribu euro (Rp 13 miliar) per pekan di Paris Saint-Germain (PSG). Pemain depan asal Brasil itu dilaporkan akan menyelesaikan rekor dunia dari Barcelona ke Paris Saint-Germain (PSG), akhir pekan ini.
Dilansir pada Kamis (3/8), BBC menyebutkan upah pesepak bola berusia 25 tahun itu akan setara dengan 45 juta euro (Rp 710 miliar) setahun. Namun, angka itu sebelum dipotong pajak.
Jika sudah dipotong pajak, Sky Sports melaporkan, maka Neymar akan menerima gaji 30 juta euro (Rp 473 miliar) setahun, atau sekitar 515 ribu (Rp 8,1 miliar) setiap pekan.
Neymar mengakhiri teka-teki masa depannya ketika datang latihan ke kamp Barcelona, Rabu (2/8). Neymar, yang datang bersama ayah dan agennya, mengungkapkan hasratnya untuk meninggalkan La Blaugrana.
Kemudian, pelatih Barca, Ernesto Valverde, mengizinkan Neymar untuk tidak melakoni latihan dan memilah masa depannya. Selanjutnya, Barca mengumumkan keinginan Neymar untuk hengkang.
La Blaugrana pun mengatakan kepada PSG, yang menginginkan jasa sang pemain, untuk membayar uang tebusan sebesar 222 juta euro (setara Rp 3,5 triliun) tunai. Angka ini sesuai dengan klausul pelepasan kontrak Neymar dengan Barca.
PSG pun akan memenuhi banderol tersebut dan hendak mengikat Neymar dengan kontrak berdurasi lima tahun. Dengan demikian, BBC menyebutkan, PSG akan mengeluarkan dana hingga 400 juta euro untuk proses kepindahan Neymar dari Barca. Angka itu termasuk pajak dan gaji pada tahun pertama Neymar di Paris.
Perkembangan terbaru ini datang dua hari setelah Barca mengancam akan mendorong agar badan sepak bola Eropa (UEFA) melakukan investigasi financial fair play kalau PSG mengontrak Neymar. Kesepakatan itu juga muncul setelah Presiden La Liga Javier Tebas mengatakan kepada pada sebuah wawancara dengan media massa di Spanyol, Mundo Deportivo, akan melakukan langkah hukum kalau UEFA tidak bereaksi atas tindakan mantan jawara Ligue 1 itu. Tebas mengatakan Presiden PSG Nasser Al-Khelaifi sudah mengetahui niat otoritas liga di Spanyol.