REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) menilai, kurban tidak hanya sebagai bentuk ibadah yang dianjurkan bagi umat Islam. Kurban juga merupakan sebuah kontribusi pemberdayaan masyarakat.
Anggota Baznas, Nana Mintarti, mengatakan, melalui program Kurban Berdayakan Desa, kurban dapat menjadi sumber devisa bagi masyarakat khususnya yang tinggal di pedesaan. Perputaran roda ekonomi di pedesaan akan mampu membantu meningkatkan taraf hidup masyarakat yang lebih baik.
"Peningkatan gizi dan ekonomi akan sangat dirasakan oleh para penerima manfaat Kurban Berdayakan Desa, mari berdayakan desa dengan cara berkurban," kata Nana kepada Republika.co.id di Kantor Baznas pusat, Kamis (3/8).
Dia menyebut, ada beberapa manfaat kurban berdayakan desa. Di antaranya, memberdayakan peternak kecil di desa mulai dari pembenihan hingga penjualan hewan kurban, mendorong tata niaga di desa, dan meningkatkan gizi penerima manfaat kurban yang jarang memakan daging.
Manfaat lainnya yaitu meningkatkan industri turunan dari peternak seperti pemanfaatan kulit hewan, benih, pakan ternak dan lain sebagainya, serta meningkatkan perekonomian desa melalui distribusi uang dari kota ke desa. "Juga meningkatkan gotong royong masyarakat desa dalam pendistribusian daging hewan kurban," ujarnya.
Baznas akan menyerap hewan kurban yang telah dipersiapkan oleh peternak kecil di desa-desa dengan harga yang terbaik. Orang yang akan melaksanakan kurban tinggal memberikan uang ke Baznas. Kemudian, Baznas akan membelanjakan uang tersebut untuk membeli hewan kurban ke peternak di desa.
"Hewan kurban Anda akan dipotong dan didistribusikan ke desa-desa yang membutuhkan, Berkurban dari, oleh dan untuk desa," ujarnya.