REPUBLIKA.CO.ID, MALANG -- Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Kemenristekdikti) mengatakan, hadirnya Musabaqah Tilawatil Quran Mahasiswa Nasional (MTQMN) yang sudah 30 tahun jelas memiliki misi tersendiri terhadap kampus-kampus di Indonesia. Kegiatan dua tahunan ini dianggap mampu membuat kampus di Indonesia semakin menghayati Alquran dalam pengembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (Iptek).
Sekretaris Jenderal (Sekjen) Kemenristekdikti, Profesor Ainun Naim menerangkan, salah satu isi Alquran yang telah diketahui banyak manusia itu terkait Iptek. Banyak penemuan ilmuwan dunia yang sebelumnya telah terekam dalam ayat suci Alquran. Maka dengan kehadiran Alquran di kampus melalui MTQMN, dia berharap keajaiban itu bisa dihayati dalam pengembangan Iptek di dunia pendidikan tinggi nantinya.
"Dan dengan kehadiran Alquran kita yakin kampus di Indonesia akan memimpin dan membawa masyarakat lebih baik lagi di era kemajuan," kata Ainun di Graha Cakrawala Universitas Negeri Malang (UM).
Menurut Ainun, pengembangan Iptek dan agama sudah seharusnya saling berkaitan satu sama lain. Jika tidak ada, maka akan ada kepincangan di antara kedua hal itu. Dalam hal ini bisa terjadi kesenjangan akibat Iptek yang tidak berdasarkan Alquran dan sebaliknya.
"Itu saya kira disebutkan dalam Alquran dan apa yang diucapkan dalam forum MTQMN diharapkan dapat memberikan inspirasi bagi kita semua dalam menjalankan pendidikan dan pengembangan Iptek," kata dia.