REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Para netizen kecewa dengan sikap pemerintahan Donald Trump yang memiliki standar ganda dalam kasus pengeboman di Masjid AS.
Sebelumnya ledakan bom terdengar di Masjid Al Farooq, Minnesota, saat jamaah sedang ingin shalat Subuh pada Sabtu (5/8) pagi. Ledakan menyebabkan kerusakan, tapi tak menimbulkan korban.
"Tampaknya ada bom teroris di Minnesota hari ini, tanyakan mengapa Trump tidak mengatakan satu hal pun tentang serangan tersebut," ujar Mark Folman, editor di majalah progresif, Mother Jones dalam kicauannya seperti dikutip Aljazirah, kemarin.
Netizen lain menambahkan, "Apakah saya ketinggalan pernyataan Trump yang menyatakan keprihatinan terhadap korban pengeboman dan jamaah masjid? Apakah ia peduli?."
Laporan koran lokal, Star Tribune, menyebut ada sekitar 15 sampai 20 orang yang berada di dalam masjid saat kejadian. FBI telah mengirimkan agen untuk melacak siapa yang berada di balik aksi tersebut.
Menurut sebuah pernyataan dari Muslim American Society of Minnesota meyebutkan jamaah berhasil memadamkan api sebelum petugas pemadam kebakaran tiba. Direktur kelompok tersebut, Asad Zaman, mengatakan kepada wartawan bahwa seorang saksi melihat sebelum ledakan ada sesuatu yang dilemparkan dari sebuah van atau truk ke jendela kantor imam.
Baca juga, Masjid di AS Dibom Saat Jelang Shalat Subuh.