Rabu 09 Aug 2017 16:46 WIB

Konsumsi Masyarakat Diyakini Bergeser ke Jelang Akhir Tahun

Rep: Idealisa Masyrafina/ Red: Nur Aini
 Logo Bank  Indonesia, Bank Indonesia
Foto: Reuters/ Iqro Rinaldi
Logo Bank Indonesia, Bank Indonesia

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Bank Indonesia (BI) masih optimistis pertumbuhan ekonomi sepanjang 2017 akan tumbuh dalam kisaran 5,0 persen-5,4 persen. Adapun pertumbuhan ekonomi pada kuartal II 2017 hanya mencapai 5,01 persen, sama persis dengan ekonomi kuartal I 2017. Namun, pertumbuhan ekonomi tersebut lebih rendah dibandingkan pertumbuhan ekonomi kuartal II 2016 yang mencapai 5,18 persen.

Gubernur Bank Indonesia, Agus DW Martowardojo menjelaskan, stagnannya pertumbuhan ekonomi paruh pertama 2017 ini disebabkan oleh konsumsi rumah tangga yang belum terlalu kuat. Pada paruh kedua 2017, BI meyakini ekonomi bisa tumbuh lebih baik.

"Konsumsi belum terlalu kuat dan dalam banyak hal ada jumlah kegiatan di kuartal II yang membuat kontribusi dan konsumsi itu bergeser ke kuartal III," ujar Agus di Gedung Bank Indonesia, Jakarta, Rabu (9/8).

Menurut Agus, pada kuartal III dan IV nanti pertumbuhan ekonomi dapat tumbuh di atas 5,2 persen. Ke depannya bank sentral akan terus memelihara kestabilan nilai rupiah serta mengendalikan inflasi.

Agus mengungkapkan, volatilitas nilai rupiah stabil di 2,5 persen, tercermin dari inflasi yang terjaga. Inflasi juga terjaga rendah selama dua tahun terakhir di kisaran tiga persen, dan pada tahun ini diperkirakan dalam kisaran target 3-5 persen. Pada pekan pertama Agustus, inflasi juga terjaga sebesar 0,02 persen month to month.

Di sisi lain, kata dia, neraca pembayaran juga harus dalam kondisi lebih baik untuk mencapai pertumbuhan ekonomi di atas 5,0 persen. "Kalau pertumbuhan ekonomi di atas lima persen, kita lihat neraca pembayaran nanti Jumat diumumkan, itu balancenya tetep positif dan ini menunjukkan kondisi kombinasi dari neraca transaksi berjalan dan modal finansial kita dalam keadaan sehat dan indikator ekonomi indonesia dalam keadaan baik," kata Agus.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement