Ahad 13 Aug 2017 19:07 WIB

Jejak Laksamana Cheng Ho di Tarakan

Red: Ilham Tirta
Cheng Ho
Foto: .
Cheng Ho

REPUBLIKA.CO.ID, TARAKAN -- Bentuk ornamen lukisan dinding berupa naga di rumah adat Dayak Tidoeng di Kota Tarakan, Kalimantan Utara, menjadi salah satu ciri adanya jejak penyebaran agama Islam oleh Laksamana Cheng Ho. Sang laksamana disebut telah mengubah budaya orang Dayak di sana.

"Suku Dayak di sini dikenalkan Islam oleh Laksamana Cheng Ho yang telah mengubah penampilan busana masyarakat sehingga dikenal sebagai Dayak Tidoeng," kata Juru Kunci Rumah Adat Suku Dayak Tidung Saparudin di Tarakan, Ahad (13/8).

Ia juga menjelaskan, ornamen naga itu juga mengandung sejarah bahwa turunan suku Dayak Tidoeng berasal dari Yunan di Cina Selatan. "Penamaan 'Tidoeng' sendiri berasal dari kata 'Gunung' karena suku Dayak yang telah Islam itu berada di daratan tinggi dengan busana yang berbeda dengan suku dayak umumnya, yaitu menggunakan gamis sehingga masyarakat setempat menyebutnya sebagai Dayak Gunung atau Dayak Tidoeng," katanya.

Ia menjelaskan, Suku Dayak Tidoeng menjadi satu dari 406 Suku Dayak yang tersebar di Kalimantan. Suku itu sempat mempunyai keraton yang dulunya berada di Lapangan Datu Adil di Tarakan, namun dihancurkan sampai rata dengan tanah oleh penjajah Belanda karena sikap Kesultanan Tidoeng yang menolak bekerja sama.