Jumat 18 Aug 2017 16:45 WIB

Pusat Pengaderan Alquran Hasilkan Pengajar Berkualitas

Sekretaris Jenderal (Sekjen) Rabithah Al Alam Al Islami (Liga Islam Dunia), Dr. Muhammad bin Abdulkarim Al ‘lsa meresmikan Markaz I’dad Muallimi Al-Qur’an Al-karim Wal Ijazah bi Sanad atau Pusat Pengkaderan Pengajar Al-Qur’an Al-Karim dan Ijazah Sanad di Pondok Pesantren Tahfizh Daarul Qur’an, Ketapang, Tangerang, Jumat (18/8).
Foto: PPPA Daarul Quran
Sekretaris Jenderal (Sekjen) Rabithah Al Alam Al Islami (Liga Islam Dunia), Dr. Muhammad bin Abdulkarim Al ‘lsa meresmikan Markaz I’dad Muallimi Al-Qur’an Al-karim Wal Ijazah bi Sanad atau Pusat Pengkaderan Pengajar Al-Qur’an Al-Karim dan Ijazah Sanad di Pondok Pesantren Tahfizh Daarul Qur’an, Ketapang, Tangerang, Jumat (18/8).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ustaz Slamet ibnu Syam pengasuh ponpes tahfizh Daarul Qur’an mengatakan Pusat Pengkaderan Alquran ini diharapkan akan menghasilkan para pengajar Alquran yang berkualitas. Terlebih dibawah pengasuhan langsung organisasi tahfizh internasional diharapkan akan  memiliki standar yang tinggi dalam penilaiannya.

Menurutnya, siapapun bisa untuk ikut dalam mahad ini baik dari ponpes Daarul Qur’an itu sendiri maupun ponpes tahfizh lainnya yang tersebar di Indonesia.

“Jadi tidak sembarang kita bisa terima yang akan masuk kelas sanad ini. Siapa saja yang ingin masuk kelas sanad akan kita kirimkan contoh suara ke organisasi tahfizh internasional apakah sudah layak atau tidak. Jika ada kurang satu huruf saja bacaannya maka akan diulang dan dikirimkan lagi rekamannya yang sudah benar. Begitu juga siapa yang kita nyatakan lulus dan mendapat sanad contoh suaranya juga akan kita kirimkan untuk mendapat persetujuan,” ujar Slamet.

Adapun untuk sistem pengajaran, Slamet menambahkan, selain memiliki hafalan Alquran nantinya para murid akan diajarkan ilmu tahsin dan murajaah atau ujian hafalan baru selanjutnya berhak mendapatkan sanad.

“Adapun untuk masa studi jika lancar seorang murid bisa meraih sanad dalam dua bulan. Sedangkan paling lama bisa hingga 8 bulan” tambahnya

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement