REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT PLN (Persero) telah menyediakan 542 unit stasiun pengisian listrik umum (SPLU) yang tersebar di sejumlah wilayah Jakarta sebagai upaya mendukung pemanfaatan energi bersih. Anggota Tim Mobil Listrik PLN Leo Basuki saat kunjungan media ke Museum Listrik dan Energi Baru di Taman Mini Indonesia Indah, mengatakan PLN mendukung penuh pengembangan mobil listrik sebagai upaya untuk menciptakan lingkungan bersih dan pengurangan emisi yang dihasilkan oleh bahan bakar.
"Ke depan, kami akan menggenapkan menjadi 1.000 unit SPLU di Jakarta sampai akhir 2017," ujarnya, Rabu (23/8).
Menurut dia, pihaknya juga sudah menyediakan SPLU saat penyelenggaraan APEC di Bali pada November 2013. PLN, lanjutnya, sudah siap mengantisipasi kehadiran kendaraan bertenaga listrik tersebut.
"Kami siapkan infrastrukturnya, meski kendaraannya belum banyak. Jadi, tidak perlu nunggu. Kami berharap dengan banyaknya SPLU, maka pemakai kendaraan listrik juga akan makin banyak," ujar Manajer Niaga dan Pelayanan Pelanggan PLN Distribusi Jakarta Raya itu.
Leo mengatakan sejumlah keunggulan kendaraan listrik antara lain lebih efisien dan ramah lingkungan. Selain lebih irit bahan bakarnya, juga tidak keluar asap dan tidak perlu ganti ol. Menurut dia, sambil menunggu ketersediaan kendaraan listrik, SPLU dimanfaatkan untuk pedagang kaki lima (PKL).
"Banyak PKL yang memakai listrik secara ilegal. Selain bahaya, juga melanggar aturan. Dengan SPLU, maka pemakaian listrik menjadi legal dan tidak membahayakan," ujarnya.
Leo menambahkan, ke depan, pihaknya akan berkerja sama dengan perbankan untuk menyediakan kartu elektronik (e-money) dan operator telekomunikasi untuk menyediakan wifi di SPLU.
Sejumlah titik yang akan dipasang SPLU dengan investasi Rp 7 juta per unit tersebut antara lain tempat parkir umum, mal, dan perkantoran.
"Dengan demikian, pemilik kendaraan listrik tidak khawatir untuk mengisi tenaga listriknya," katanya.
Bahkan, dalam jangka panjang, SPLU bisa dipasang di sejumlah tiang listrik sepanjang jalan. Masyarakat juga dapat meminta PLN memasang SPLU di lokasi yang diinginkan agar kebutuhan energi listriknya dapat terpenuhi.
Di sisi lain, lanjut Leo, PLN Disjaya saat ini memiliki 16 sepeda motor listrik untuk pelayanan teknik yang keliling setiap hari.
"Ke dapan, kami akan ganti semua motor BBM dengan listrik," katanya.
Leo menambahkan penggunaan tenaga listrik untuk transportasi sejalan dengan rencana bauran energi nasional sebesar 23 persen dari energi baru dan terbarukan pada 2025.
"Hal ini juga sesuai dengan apa yang disampaikan Presiden Joko Widodo dalam COP 21 di Paris yakni komitmen yang akan diberikan Indonesia adalah mengurangi emisi hingga 29 persen secara 'business as usual' pada 2030 dan 41 persen dengan bantuan international," ujarnya.