REPUBLIKA.CO.ID,BANDUNG -- Pemerintah menjamin penerapan harga eceran tertinggi (HET) pada beras tidak akan mengganggu pasokan ke masyarakat. Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita mengatakan selain karena kebijakan ini sudah diterima semua pihak, pemerintah pun telah menyiapkan satuan tugas (satgas) untuk mengawasi perdagangan komoditas tersebut.
Menurutnya, petani dan pedagang telah menerima diberlakukannya HET beras yang akan mulai berlaku mulai 1 September 2017.
"Ini rata-rata pedagang menyetujui, minta cepat segera diberlakukan. Jadi nggak memengaruhi ke penjual," ujar Enggartiasto yang akrab disapa Enggar usai memberi kuliah umum pada Masa Orientasi Mahasiswa Baru Universitas Pendidikan Indonesia (UPI), di Bandung, Jawa Barat, Senin (28/8).
Enggar pun memastikan, petani tidak akan dirugikan sedikit pun dengan adanya HET. Karena, selama ini mereka tidak terlibat dalam mempermainkan harga beras yang menurutnya sudah memberatkan masyarakat. "Petani tidak rugi. Pengepulnya yang rugi," katanya.
Enggar mengatakan, kebijakan ini diambil untuk menjaga daya beli masyarakat dari tingginya harga yang diterapkan pengepul. Intervensi pemerintah ini sudah tidak bisa ditawar lagi mengingat beras sebagai komoditas utama. "Kalau tidak, bisa dijadikan objek spekulasi untuk menaikkan harga. Beras ini komoditi primer," katanya.
Selain untuk menekan harga di masyarakat, kata dia, penerapan HET pun dilakukan untuk menjaga penggiling gabah berskala kecil. Saat ini, sedikitnya terdapat 40 persen penggiling kecil di sentra-sentra pertanian yang gulung tikar karena perannya diambil juga oleh pengepul.
Sehingga, kata dia, pembatasan harga ini untuk mewujudkan pembangunan berkeadilan sesuai instruksi Presiden Joko Widodo. "Kalau tidak ditetapkan, penggiling kecil mati. Itu sudah 40 persen yang mati. Ini demi pembangunan berkeadilan," katanya.
Dengan begitu, kata dia, semua pihak harus menaati penerapan HET beras. "Kalau ada pedagang yang melanggar, akan kita tutup," katanya.
Enggar pun menjamin ketersediaan pangan jelang Idul Adha 2017. Selain jumlah yang memadai, menurutnya pun harga-harga di masyarakat masih terkendali. "Pangan aman. Suplai sangat siap. Harga-harga terkendali," katanya.