REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Bobotoh Maung Bandung berencana menggelar aksi galang dana sebagai antisipasi PSSI menjatuhkan sanksi kepada Panitia Pelaksana (panpel) pertandingan Persib karena adanya koreografi 'Save Rohingya' pada pertandingan Persib versus Semen Padanga akhir pekan lalu.
Bobotoh siap bertanggung jawab atas kreativitas yang mereka buat untuk solidaritas kemanusiaan terhadap etnis Rohingya yang tertindas oleh pemerintah Myanmar di Rakhine.
Ketua Panpel Persib Budhi Bram Rachman mengaku sampai saat ini belum ada konfirmasi dari Komisi Disiplin PSSI atau operator kompetisi PT Liga Indonesia Baru tentang kemungkinan adanya sanksi. Namun, kata dia, panpel mengapresiasi inisiatif bobotoh yang pasang badan jika ada sanksi denda kepada Panpel.
"Ya, saya dengar akan ada aksi galang dana dari bobotoh. Saya juga sudah yakin karena bobotoh ini dari dulu adalah orang-orang yang mengerti ya," kata Bram kepada Republika.co.id, Rabu (13/9).
Bram sebagai pihak yang bertanggung jawab tentang pelaksanaan pertandingan Persib mengaku tak bisa melarang aksi kreativitas dari bobotoh dalam mendukung Persib. Panpel, kata dia, tak bisa menghalangi kreativitas bobotoh terutama untuk hal yang tidak membahayakan.
"Kita kan tidak tahu bahwa aksi mereka yang tidak berbahaya, tidak merugikan pihak manapun ternyata ada efeknya. Tapi kami juga paham bahwa bobotoh tak ingin membebani klub kebanggaannya, dalam hal ini panpel," ujar Bram.