REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sejak pagi, iring-iringan kontainer masuk menembus jalan tak begitu lebar, penghubung antara jalur Pantura Gresik menuju Kabupaten Bojonegoro Jawa Timur dan Kabupaten Blora Jawa Tengah. Truk kontainer itu berjumlah puluhan, mengekor beriring mengejar waktu sebelum kesibukan warga Bojonegoro dan Blora memulai pagi akhir pekannya.
Dikutip dari laman resmi Aksi Cepat Tanggap (ACT), tujuan akhir iring-iringan kontainer itu mengarah ke Kecamatan Cepu, Kabupaten Blora. Terhitung sejak Sabtu (16/9), ada tumpukan karung-karung beras yang terparkir di beberapa gudang yang berbeda di Kecamatan Cepu, Kabupaten Blora. Dari beberapa gudang beras itu, jika ditotal ada dua ribu ton beras yang siap diangkut ke dalam kontainer.
Dari kontainer, nantinya dua ribu ton beras itu bakal dibawa menuju Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya. Lantas diangkut ke atas kapal, dan berlayar dengan bendera Indonesia atas nama Bangsa Indonesia. Menuju ke Bangladesh, untuk ratusan ribu pengungsi Rohingya.
Selama beberapa pekan lalu, Kecamatan Cepu sekali lagi mendapatkan amanah spesial untuk menyiapkan beras-beras terbaik. ACT menyiapkan tak kurang dari dua ribu ton beras secara bertahap, lalu dikemas dan dikirim sesegera mungkin menuju Bangladesh, titik utama pengungsian Rohingya terbesar.
Dari Lumbung Pangan Masyarakat (LPM) milik ACT di Desa Jipang, Kecamatan Cepu, Kabupaten Blora, Jawa Tengah, ribuan ton beras disiapkan dengan waktu yang luar biasa singkat. Panen disegerakan, beras diolah, dan dibersihkan di mesin-mesin penggiling beras raksasa di dalam LPM.