Kamis 21 Sep 2017 18:15 WIB

'Hijrah Itu Pindah Menuju Kehidupan Lebih Bermakna'

Red: Fernan Rahadi
Anggota Dewan Syuro PKB Maman Imanulhaq
Foto: ROL/Fian Firatmaja
Anggota Dewan Syuro PKB Maman Imanulhaq

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Di era sekarang, makna hijrah itu adalah berpindah menuju kehidupan lebih baik dan bermakna, dan indah, bukan berpindah justru untuk berperang dan saling baku bunuh. 

“Hijrah hakikatnya sebuah semangat untuk melakukan perubahan. Manusia yang berpindah, diharapkan juga mengusung semangat perubahan menuju kehidupan yang semakin baik, indah, dan bermakna,” ungkap Ketua Lembaha Dakwah PBNU, KH Maman Imanulhaq dalam siaran persnya, Kamis (21/9).

Untuk itu, siapapun, khususnya umat Islam, yang ingin mewarisi semangat hijrah harus mempunyai gairah untuk terus mencari hal-hal yang baru, baik, dinamis, dan progresif dalam kehidupan yang kaya warna dan nuansa.

Ia mencontohkan, Rasulullah melakukan hijrah dari Mekah ke Madinah pada hari Jumat tanggal 13 Rabi‘ul Awwal atau 24 September 622 Masehi karena ingin mengubah tatanan hidup, kebudayaan, dan peradaban umat manusia yang rendah, primitif, bobrok, kejam, timpang, dan tidak manusiawi, menuju tatanan hidup, kebudayaan, dan peradaban yang sehat, adil, baik, sejahtera, dan manusiawi. Rasulullah menawarkan ajaran Islam sebagai alternatif dan solusi kehidupan yang baik dan sehat.