REPUBLIKA.CO.ID, SHANGHAI -- Bintang asal Argentina, Carlos Tevez mengkritik Liga Super Cina tepat ia kini bermain untuk Shanghai Shenhua. Tevez menyebut sepak bola Cina tak dapat dapat menyamai level Eropa dan Amerika Selatan walau ada banyak klub Negeri Tirai Bambu menghambur-hamburkan banyak uang mendatangkan pemain bintang untuk membangkitkan citra baik sepak bola di negara tersebut.
Menurut bekas pemain Manchester United, Manchester City dan Juventus tersebut, Liga Super Cina baru bisa seperti liga-liga top Eropa 50 tahun lagi. "Untuk menyamai level Eropa dan Amerika Selatan, sepak bola di sini (Cina) tak akan bisa sampai 50 tahun ke depan," kata Tevez, dikutip dari Fox Sport Asia, Selasa (26/9).
Lambatnya perkembangan sepak bola Cina kata Tevez adalah level teknik pesepak bola lokal di Cina tidak bagus. Penyebabnya, Tevez melihat pesepak bola lokal Cina tak bermain bola sejak kecil.
Beda dengan pemain Eropa dan Amerika Selatan, di mana mereka sudah mencintai sepak bola sejak kecil. "Di Eropa dan Amerika Selatan orang-orang main sepak bola sejak kecil. Tapi tidak di sini (Cina). Secara teknik mereka tertinggal," ujar Tevez.
Kalimat tak sedap dilontarkan Tevez kemungkinan karena ia merasa kecewa dengan Shanghai. Pemain 33 tahun itu kini banyak dianggurkan klubnya lantaran kebugarannya memburuk. Tevez hanya mencetak tiga gol dalam 14 penampilan untuk Shanghai sejak Januari 2017 lalu.
Tevez banyak mendapat kritikan dari fans karena gajinya Rp 10 miliar per pekan tak sebanding dengan kinerja di lapangan. Gaji Tevez diketahui lebih tinggi dibandingkan dua bintang dunia Lionel Messi dan Cristiano Ronaldo.
Ada indikasi, klub peringkat 11 Liga Super Cina itu akan mendepak Tevez lebih cepat dari perjanjian kontrak. Petinggi Shenhua Wu Xiaohui mengatakan manajemen klub pun sudah kecewa dengan performa bekas pemain Boca Juniors tersebut.
Dikutip dari ESPN, kata Wu, bukan hanya penampilan memburuk. Etika kerja Tevez juga membuat tim pelatih resah. Tevez kerap indisipliner. Dua laga terakhir, pencetak 13 gol dalam 76 penampilan bersama La Albiceleste Argentina itu tak didaftarkan ke dalam skuat The Flower of Shanghai. "Ia tak berkomunikasi dengan klub sepak dikeluarkan dari tim utama," ujar Wu.