REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Pertahanan (Menhan) RI Ryamizard Ryacudu menyebutkan belum ada kesepakatan dengan Pemerintah Filipina terkait bantuan militer TNI untuk menggempur kelompok Maute/ISIS di Marawi, Filipina Selatan. Hanya, Menhan mengatakan, koordinasi tetap terus dilakukan.
"Masuk tidaknya (TNI ke Marawi), kesepakatan antara saya dan Menhan Filipina," kata Ryamizard di Jakarta, Selasa (26/9).
Koordinasi juga dilakukan dengan negara tetangga maupun se-kawasan Asia. Menurut Menhan, negara di luar Asia juga menawarkan bantuan.
"Tawaran bilateral ada, ada dari Amerika, ada dari Cina, ada dari Australia, pengen ikut, saya bilang nanti dulu, saya koordinasikan dengan Asia," lanjutnya.
Sebelumnya, Presiden Filipina Rodrigo Duterte dikabarkan kembali menyatakan pemberian izin terkait masuknya militer Indonesia ke Marawi. Sementara itu Duterte menolak disebut meminta bantuan militer Amerika Serikat (AS).