REPUBLIKA.CO.ID, MANCHESTER -- Pelatih Manchester City Pep Guardiola lega timnya bisa memenangkan laga melawan Shakhtar Donetsk di Stadion Etihad, Rabu (27/9) dini hari WIB. Pada laga kedua Grup F Liga Champions 2017/2018 itu, Guardiola mengakui timnya tak meraih kemenangan dengan mudah.
Pelatih asal Spanyol ini mengatakan, skor kemenangan 2-0 dihasilkan lewat perjuangan keras. Menurutnya, Donetsk bermain sangat baik dengan kepiawaian dalam bertahan dan serangan balik yang cepat.
"Kami kesulitan menaklukkan mereka. Donetsk jelas merupakan tim fantastis yang terorganisasi. Pada babak pertama kami kewalahan menerima serangan balik, tapi pada babak kedua semuanya mulai membaik," kata Guardiola dikutip dari laman resmi UEFA.
Guardiola mengatakan, Donetsk datang dengan tim yang sekilas seperti disiapkan untuk bertahan. Namun faktanya, kata Guardiola, serangan balik tim asal Ukraina ini begitu mematikan.
Eks pelatih Barcelona ini melihat ada hubungan saling pengertian yang sangat baik antarpemain Donetsk ketika melancarkan serangan balik. Tak heran beberapa kali serangan balik mereka begitu cepat mendekati kotak penalti timnya.
Namun, Guardiola sangat senang karena timnya dengan sangat baik pula bisa mengendalikan keadaan. Ia menilai, kedewasaan para pemainnya dalam menghadapi tekanan sangat pantas diacungi jempol.
"Saya senang karena kami berkerja dengan sangat baik. Jika tidak bisa mengendalikan keadaan maka kami bisa saja menelan hasil yang tak kami inginkan," ujar Guardiola.
City baru bisa membuka skor pada menit ke-48 lewat tendangan keras Kevin De Bruyne dari luar kotak penalti. Setelah beberapa peluang emas yang gagal dimaksimalkan, the Citizens memastikan kemenangan lewat gol Raheem Sterling pada pengujung laga.
Atas hasil ini, City kokoh di puncak klasemen Grup F dengan enam angka. Mereka menghasilkan enam gol dan belum pernah kebobolan dari dua laga.
Ikuti Whatsapp Channel Republika