Rabu 27 Sep 2017 17:41 WIB

Baznas Perkuat Aspek Moral Program Beasiswa Cendekia

Rep: Fuji Pratiwi/ Red: Dwi Murdaningsih
Praktisi Pedidikan Dr Rimbawan (tengah) memberikan paparan materi bersama Pakar Pendidikan Islam KH Ahsin Sakho (kanan) dan moderator Rico Juni Artanto saat kelas Diskusi Program Pembinaan Penerima Beasiswa Cendekia BAZNAS di Jakarta, Rabu (27/9).
Foto: Republika/ Wihdan Hidayat
Praktisi Pedidikan Dr Rimbawan (tengah) memberikan paparan materi bersama Pakar Pendidikan Islam KH Ahsin Sakho (kanan) dan moderator Rico Juni Artanto saat kelas Diskusi Program Pembinaan Penerima Beasiswa Cendekia BAZNAS di Jakarta, Rabu (27/9).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Badan Amil Zakat (Baznas) akan memperkuat aspek moral dan akhlak bagi penerima program Beasiswa Cendikia Baznas (BCB). Penguatan ini tengah Baznas susun dalam sebuah modul.

Direktur Koordinasi Pendistribusian, Pendayagunaan, Renbang, dan Diklat Zakat Nasional Mohd. Nasir Tajang menuturkan, Baznas bersama para pakar, praktisi, dan pemangku kebijakan pendidikan menggelar diskusi kelompok terfokus (FGD) untuk menyusun modul pembinaan bagi penerima program BCB di seluruh Indonesia. Salah satu evaluasi Baznas soal program yang sudah berjalan sejak 2001 ini adalah belum optimalnya pembinaan.

Dari evaluasi itu, Baznas kemudian membuat modul pembinaan yang akan jadi acuan bagi pengelolaan BCB di seluruh Indonesia. "Kami pikir kunci manusia Indonesia adalah memiliki akhlak yang baik," kata Nasir di sela-sela FGD di Menara Taspen, Jakarta, Rabu (27/9).

Diferensiasi program beasiswa Baznas sendiri kelak pada penguatan nilai moral dan akhlak. Karena Baznas melihat pemimpin hebat yang berakhlak jelek justru berbahaya. Pemimpin berpengetahuan dan berakhlak baik yang kontribusinya akan luar biasa bagi bangsa.

Sebab, banyak pihak yang memberi beasiswa, tapi tidak membekali pembinaan akhlak. Penerima BCB yang sumber dananya dari zakat, diharapkan bisa mandiri dan punya akhlak yang baik. Karena basisnya zakat, tolok ukurnya adalah perubahan.

"Gagal bila penerima beasiswa dari zakat kemudian akhlak penerimanya tidak membaik," ucap Nasir.

Modul pembinaan penerima BCB ini akan jadi pegangan Baznas nasional. Akan tim yang membantu menyesuaikan sehingga diharapkan pembinaan semua mahasiswa sama bagusnya di semua daerah. Baznas juga tengah mencari format yang sesuai sebagai sarana pelaksanaannya, termasuk pembinaan keagamaan. Baznas masih menimbang kemungkinan kerja sama masjid kampus atau pesantren sekitar.

Baznas berencana menyiapkan borang evaluasi, baik harian maupun bulanan. Jadi meski penerima beasiswa tidak asramakan, kontrol tetap berjalan. Mereka yang menjadi alumni program ini Baznas harap mereka bisa jadi duta Baznas untuk mendakwahkan zakat bahwa ketika zakat dikelola baik hasilnya luar biasa. Sehingga ini juga jadi bagian edukasi agar masyarakat berzakat melalui lembaga.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement