Rabu 27 Sep 2017 20:17 WIB

Jaringan Gas Rumah Tangga Mulai Mengalir di Muba

Rep: Maspril Aries/ Red: Agus Yulianto
 Bupati Musi Banyuasin (Muba) Dodi Reza Alex meresmikan jaringan gas rumah tangga dari PT PGN yang mulai mengalir ke rumah warga, Rabu (27/9).
Foto: dok. Humas Pemkab Muba
Bupati Musi Banyuasin (Muba) Dodi Reza Alex meresmikan jaringan gas rumah tangga dari PT PGN yang mulai mengalir ke rumah warga, Rabu (27/9).

REPUBLIKA.CO.ID, PALEMBANG -- Kabupaten Musi Banyuasin (Muba) khususnya Kota Sekayu menjadi daerah ketiga di Sumatera Selatan (Sumsel) yang warganya bisa menikmati jaringan gas rumah tangga (SR). Sejak Rabu (27/9), rumah tangga di ibu kota Kabupaten Muba tersebut sudah bisa memanfaatkan jaringan gas kota yang diresmikan Bupati Muba Dodi Reza Alex.

Bertempat di Dusun IV Lumpatan Kecamatan Sekayu, Bupati Dodi Reza Alex dengan didampingi Kepala Divisi Jaringan Gas PT PGN M Napitupulu mulai membuka kran mengalirkan gas ke rumah tangga warga.

Menurut Dodi dengan adanya jaringan gas rumah tangga tersebut, pada 2018, akan ada 10.031 sambungan gas ke rumah tangga yang tersebar di seluruh Kabupaten Musi Banyuasin. Pada tahap awal di Sekayu, PT PGN akan mengaliri gas ke 6.031 sambungan gas rumah tangga (SR). “Selanjutnya akan akan ada tambahan 4.000 sambungan gas rumah tangga,” katanya.

Dikatakan Dodi, Kabupaten Musi Banyuasin akan terus berbenah. Menurutnya, dengan beroperasinya jaringan gas rumah tangga di Sekayu, adalah bentuk komitmen Pemerintah Kabupaten Musi Banyuasin untuk mewujudkan Muba go green dan pembangunan hijau berkelanjutan.

Pada peresmian jaringan gas rumah tangga tersebut, Dodi mengunjungi rumah warga yang mulai memanfaatkan gas alam tersebut. Beberapa warga mengungkapkan sangat senang dengan adanya sambungan gas rumah tangga tersebut.

“Dengan adanya sambungan gas rumah tangga ke rumah kami yang dipasang Pemerintah Kabupaten Musi Banyuasin maka ke depan tidak harus mencari kayu bakar ke hutan untuk keperluan memasak,” kata Rustam warga Dusun IV Lumpatan.

Warga lainnya, Lufiani menjelaskan, sambungan gas rumah tangga di desanya sangat meringankan beban keluarga untuk kebutuhan masak sehari-hari dari  pada membeli gas tabung. “Kami sangat berterima kasih kepada  Bapak Bupati Muba yang sudah memperhatikan kebutuhan gas ke rumah-rumah warga khususnya di kawasan pedesaan,” ujarnya.

Kepala Divisi Jaringan Gas PT PGN M Napitupulu mengatakan, program jaringan gas rumah tangga di Kabupaten Muba merupakan paling tercepat di Indonesia sejak pemasangan jaringan sampai mengalir ke rumah warga. “Ini semua berkat dukungan dan komitmen dari Bupati Muba untuk segera mengaliri jaringan gas ke rumah-rumah warga. Kami sangat apresiasi keseriusan Pemerintah Kabupaten Muba,” katanya.

Menurut Napitupulu, untuk pemasangan jaringan gas ke 6.031 rumah tangga pada Desember 2017 dipastikan akan selesai. Saat ini pembangunannya sudah 54 persen dan prioritas menyisir ke kawasan pedesaan.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement