REPUBLIKA.CO.ID, PALU -- PT PLN Wilayah Sulawesi Utara, Tengah, dan Gorontalo (Suluttenggo) mencatat hingga kini khusus di Provinsi Sulawesi Tengah masih tersisa sekitar 304 desa yang belum teraliri listrik. General Manager PLN Wilayah Sulawesi Utara, Tengah dan Gorontalo (Suluttenggo) Edison Sipahutar, Senin (9/10), mengatakan, kondisi itu menjadi tantangan bersama pemerintah daerah karena sesuai dengan target pemerintah pusat pada 2018 tidak ada lagi desa yang tidak teraliri listrik.
Pekan lalu, Edison Sipahutar juga melaksanakan kunjungan kerja ke Sulteng yang diterima langsung Gubernur Sulteng Longki Djanggola. Ia mengatakan, tantangan saat ini bagi desa-desa tersebut, terkendala dengan pembangunan jaringan yang melewati hutan lindung. Sehingga diharapkan dukungan gubernur, untuk memperoleh ijin dalam pembangunan jaringan tersebut.
"Kendala lainnya, masih ada masyarakat yang menolak pembangunan jaringan listrik yang melewati lokasi tanah mereka," ungkapnya.
Edison menyatakan hingga saat ini, PLN pusat telah merealisasikan permintaan Gubernur Sulteng, terkait pembangunan pembangkit listrik guna pemenuhan kekurangan termasuk memenuhi kebutuhan kawasan ekonomi khusus (KEK) Palu. Pembangunan itu di antaranya, pembangkit listrik di Ampana, Kabupaten Tojo Una-Una dan Palu 3 di Desa Tanamea, Kabupaten Donggala, di Luwuk, Kabupaten Banggai.
Edison juga berterima kasih atas dukungan Gubernur Sulteng dan pemerintah daerah dalam pengembangan operasional PLN di Sulteng. Saat ini, menurut Edison cadangan listrik di Sulteng masih surplus. Namun, untuk mendukung dan mendorong pembangunan dengan tujuan kesejahteraan masyarakat perlu dilakukan pembangunan pembangkit-pembangkit listrik yang baru.