Senin 09 Oct 2017 13:05 WIB

Kapal Terbalik, Belasan Warga Rohingya Tewas

Rep: Idealisa Masyrafina/ Red: Esthi Maharani
Seorang anak laki-laki Bangladesh berjalan menuju kapal saat asap terlihat dari seberang perbatasan di Myanmar, di Shah Porir Dwip, Bangladesh. Menggambarkan kekerasan sedang berlangsung di Myanmar dan menunjukkan banyak rumah Rohingya yang dibakar, Kamis (14/9).
Foto: AP
Seorang anak laki-laki Bangladesh berjalan menuju kapal saat asap terlihat dari seberang perbatasan di Myanmar, di Shah Porir Dwip, Bangladesh. Menggambarkan kekerasan sedang berlangsung di Myanmar dan menunjukkan banyak rumah Rohingya yang dibakar, Kamis (14/9).

REPUBLIKA.CO.ID, BANGLADESH -- Setidaknya sebanyak 12 pengungsi Rohingya, sebagian besar merupakan anak-anak, tenggelam ketika kapal terbalik dalam perjalanan ke Bangladesh, kata Polisi, Senin (9/10). Pejabat Penjaga Perbatasan Bangladesh (BGB) Abdul Jalil mengatakan 10 mayat anak-anak dan seorang perempuan lansia serta seorang laki-laki telah dievakuasi dari kecelakaan tersebut.

"Mereka diselamatkan setelah menjelajahi muara sungai Naf," ujar Jalil, dilansir dari Aljazirah, Senin (9/10).

Komandan penjaga pantai daerah, Alauddin Nayan mengatakan kapal tersebut tenggelam di mulut sungai Naf dekat Shah Porir Dwip, di ujung selatan Bangladesh. "Kapal itu memuat 100 orang," katanya.

Lebih dari setengah juta Rohingya telah mengungsi dari Rakhine utara dan ke Bangladesh sejak 25 Agustus membawa berita tentang pembunuhan massal, perkosaan geng, dan pengkhianatan terhadap seluruh desa. Myanmar telah membantah tuduhan pembersihan etnis, dengan mengatakan bahwa serangan militer tersebut merupakan operasi pembersihan untuk mengusir para pejuang Rohingya yang telah melakukan serangan terhadap pos-pos perbatasan pada bulan Agustus.

Lebih dari enam minggu setelah kekerasan meletus, Rohingya terus tiba di Bangladesh. Insiden Ahad adalah yang terbaru dari serangkaian bencana kapal mematikan yang melibatkan pengungsi Rohingya. Baru-baru ini, pada tanggal 28 September, sebuah kapal yang membawa sekitar 80 pengungsi terbalik. Sebanyak 17 orang selamat, sementara 23 orang dipastikan tewas dan sisanya dinyatakan hilang.

Myanmar menganggap Rohingya adalah imigran ilegal dari Bangladesh meskipun etnis minoritas tinggal di sana selama beberapa generasi.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement