Kamis 12 Oct 2017 22:42 WIB

Presiden Resmikan Jalan Tol Pertama di Sumatra Selatan

Rep: Dessy Suciati Saputri/ Red: Israr Itah
Presiden Joko Widodo (tengah) didampingi Menteri BUMN Rini Soemarno (kedua kanan), Menteri PUPR M. Basuki Hadimuljono (kedua kiri), Seskab Pramono Anung (kiri)  dan Gubernur Sumatera Selatan Alex Noerdin (ketiga kanan) meninjau gerbang tol Palembang saat peresmian jalan tol Sumatra ruas Palembang-Indralaya (Palindra) Seksi I di Desa Ibul Besar, Pemulutan, Ogan Ilir (OI), Sumatra Selatan, Kamis (12/10).
Foto: Nova Wahyudi/Antara
Presiden Joko Widodo (tengah) didampingi Menteri BUMN Rini Soemarno (kedua kanan), Menteri PUPR M. Basuki Hadimuljono (kedua kiri), Seskab Pramono Anung (kiri) dan Gubernur Sumatera Selatan Alex Noerdin (ketiga kanan) meninjau gerbang tol Palembang saat peresmian jalan tol Sumatra ruas Palembang-Indralaya (Palindra) Seksi I di Desa Ibul Besar, Pemulutan, Ogan Ilir (OI), Sumatra Selatan, Kamis (12/10).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden Joko Widodo (Jokowi) meresmikan jalan tol pertama yang ada di Sumatra Selatan, Kamis (12/10). Jalan tersebut adalah tol Palembang-Indralaya Seksi I yang menghubungkan Palembang-Pamulutan sepanjang 7,8 kilometer.

"Ini jalan tol pertama yang ada di Sumatra Selatan," ucap Presiden, dikutip dari siaran pers resmi Istana. 

Setelah diresmikan, Presiden pun meminta agar masyarakat tak dipungut biaya penggunaan tol hingga akhir 2017.

"Saya minta meskipun ini jalan tol bayar, bisa dilihat dan dinikmati masyarakat awal-awal sampai akhir tahun. Jangan dipungut (biaya) dulu," ujar Jokowi. 

Jokowi mengatakan, dirinya telah mengunjungi proyek tol tersebut hingga empat kali. Sebab menurut dia, proses pembangunan jalan tol tersebut membutuhkan perlakuan khusus karena harus menguruk hingga 7 meter.

Apalagi medan yang dihadapi para pekerja konstruksi dalam membangun jalan tol tersebut sangatlah sulit. Sehingga Presiden ingin memantau langsung kondisi pembangunan di lapangan.

"Mengeruk tujuh meter, menyedot air karena ini rawa-rawa, tapi konstruksi ini sudah selesai. Saya mau melihat fisik jadinya seperti apa? Seperti fisik tol yang lain, (tapi) saya kira lebih bagus," ungkapnya.

Selain itu, kehadiran Presiden juga diyakini dapat memberikan semangat dan motivasi agar pembangunan jalan tol tersebut selesai tepat waktu sesuai dengan jadwal yang telah ditentukan. 

Diharapkan pula sejumlah persoalan yang dihadapi dalam mengerjakan proyek pembangunan infrastruktur ini akan lebih cepat terselesaikan. 

Saya ingin setiap persoalan kita cepat selesai di lapangan, ujar Jokowi.

Pembangunan jalan tol Balikpapan-Samarinda adalah salah satu contoh di mana ada dua masalah yang belum terselesaikan, yakni jalan tol tersebut harus menembus hutan konservasi dan melalui lahan yang dimiliki Kodam.

Dua-duanya tidak berani dibebasi (lahan). Saya langsung telepon Kodam agar diselesaikan. Satu, dua hari rampung, cerita Jokowi.

Menurutnya, persoalan-persoalan seperti itu tidak bisa diselesaikan jika Presiden tidak turun langsung melihat kondisi di lapangan. Oleh sebab itu, ia pun tak segan untuk selalu mengawasi langsung jalannya proyek infrastruktur di seluruh Tanah Air.

Tidak bisa diselesaikan kalau kita tidak memberi perintah, ucap Presiden.

Saat meresmikan dan meninjau jalan tol, Presiden didampingi Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono, Menteri BUMN Rini Soemarno, Sekretaris Kabinet Pramono Anung, dan Gubernur Sumatra Selatan Alex Noerdin. 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement