REPUBLIKA.CO.ID, LAMONGAN -- Kiper Persela Lamongan, Choirul Huda meninggal dunia usai laga melawan Semen Padang yang berakhir 2-0 untuk kemenangan tim tuan rumah, pada lanjutan Liga 1 yang digelar di Stadion Surajaya, Kabupaten Lamongan, Jawa Timur, Ahad (15/10) sore. Pada laga itu, Huda yang merupakan penjaga gawang andalan Laskar Joko Tingkir mengalami cedera di bagian dada kiri dan rahang setelah pada menit ke-44, berbenturan dengan rekan setimnya, Ramon Rodrigues, saat ingin mengadang serangan dari penyerang Semen Padang, Marcel Sacramento.
Seperti video yang diunggah oleh TV One News di Youtube, terlihat bahwa upaya Huda untuk menyergap serangan Sacramento berujung pada benturan fatal dengan Rodrigues. Terlihat kaki Rodrigues menghantam dada Huda dengan cukup keras. Seusai insiden tabrak itu, Huda tampak merintih kesakitan hingga akhirnya pingsan saat ingin dibawa oleh tim medis ke mobil ambulans yang sudah diparkir di pinggir lapangan.
Menurut penjelasan dokter Yudistiro Andri Nugroho, Spesialis Anastesi yang menangani Choirul Huda meyampaikan, apa yang dialami oleh almarhum. Menurutnya, Choirul Huda mengalami trauma benturan dengan sesama pemain. Sehingga, kata Yudistiro, yang bersangkutan mengalami kesulitan bernapas dan henti jantung.
"Sesuai analisis, awal benturan ada di dada dan rahang bawah. Ada kemungkinan trauma dada, trauma kepala dan trauma leher," jelas Kepala unit Instalasi Gawat Darurat RSUD dr Soegiri Lamongan, seperti dikutip dari laman resmi Persela Lamongan, Ahad (15/10).
Lihat video saat Choirul Huda bertabrakan pada laga Persela lawan Semen Padang.