REPUBLIKA.CO.ID, MEDAN — Pelatih PSMS Medan Djajang Nurjaman mengaku mundurnya jadwal kick off babak delapan besar liga 2 Indonesia Baru yang semula dijadwalkan mulai 20 Oktober menguntungkan tim berjuluk Ayam Kinantan. Pelatih yang akrab disapa Djanur itu mengaku timnya justru memiliki waktu lebih untuk memperbaiki kekurangan yang masih ada di dalam skuadnya.

"Yang pasti kalau dibilang punya keuntungan dari kemunduran ini, tentu oke dan bisa diterima. Karena akan ada waktu kami untuk berbenah dalam melakukan perbaikan dalam latihan. Terutama sejumlah kesalahan di laga-laga yang telah dijalani," kata dia saat ditemui di Stadion Kebun Bunga Medan, Senin (17/10). 

Djanur pun akan memanfaatkan momen tersebut dengan menjajal kekuatan tim lokal melalui uji coba yang tentu sangat penting bagi tim pelatih untuk memperbaiki kelemahan tim yang ada. "Tetap akan ada rangkaian laga uji coba dengan tim lokal. Akhir minggu ini, akan ada uji coba, walaupun lawan PSMS belum ditentukan. Tapi, untuk penambahan pemain tidak ada, karena sesuai regulasi tidak bisa lagi," kata Djanur.

Pada babak delapan besar, tim PSMS akan tergabung di grup X bersama Persis Solo, Kalteng Putra FC, dan Martapura FC. Secara hirarki, PSMS memang lebih diunggulkan karena merupakan tim legendaris.

Namun, Djanur menegaskan tidak akan menganggap remeh tim lain dan menurut pelatih berlisensi A AFC itu, tim yang lolos ke babak 8 besar tentu kekuatannya sangat baik.

"Peta kekuatan lawan PSMS di grup, semuanya kuat. Kita tidak bisa mengatakan tim ini bagus, tim ini tidak. Bagi kita delapan besar semua tim kuat, punya peluang. Semuanya memerlukan kerja keras," katanya.

Ikuti Whatsapp Channel Republika