REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Dirjen Bimas Islam Kementerian Agama, Muhammadiyah Amin mengatakan sejumlah negara seringkali meminta hafidz Indonesia menjadi imam masjid.
"Saya bertanya kepada teman yang ada di kedutaan sana. Kenapa mesti harus Indonesia? Itu mereka mengakui bahwa Indonesia dalam beberapa kesempatan Musabaqah selalu mendapat juara," ucapnya, Senin (16/10).
Karena itu, Amin berayukur hafidz Indonesia ternyata mampu menarik perhatian dunia. Karena itu, menurut dia, kedepannya Kemenag akan melakukan pembinaan serius terhadap pesantren yang mengajarkan santrinya untuk menghafal Alquran.
"Ya syukurlah artinya kita selama ini diperhatikan oleh negara-negara yang melaksnakaan MTQ Internasional," kata Amin.
Sementara itu, Kemenag mengirimkan 14 hafidz Indonesia untuk menjadi imam di Abu Dhabi, Uni Emirat Arab (UEA). Ia menuturkan, 14 imam dari Indonesia tersebut dikirim ke Abu Dhabi atas permintaan permintaan kedutaan besar Indonesia yang ada di sana.