REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA-- Komite Olimpiade Indonesia (KOI) bersama pengurus besar dan pengurus pusat (PB/PP) cabang olahraga (cabor) menyusun program standardisasi kriteria persiapan kontingen dalam rangka mengikuti ajang multi event. Ini untuk memaksimalkan fungsi KOI yang memiliki peran mengirim atlet Indonesia ke ajang internasional.
Pembahasan mendalam yang digelar KOI dalam Focus Group Discusssion (FGD), Jumat (20/10), diikuti mayoritas anggota KOI yang terdiri dari para induk organisasi/PB. Dari 65 anggota KOI yang diundang, sebanyak 55 PB/PP hadir.
"Tugas KOI sebenarnya sudah diatur dalam UU no:3/2005, begitu juga dalam Olympic Charter sehingga sudah jelas. Kegiatan ini bertujuan untuk menetapkan standarisasi kriteria yang akan menjadi acuan KOI dalam memilih dan menetapkan atlet yang akan dikirim bertanding di multi event," ujar Ketua Umum KOI, Erick Thohir.
Dalam FGD tersebut KOI menginginkan usulan standarisasi kriteria dimaksud diusulkan dari PB/PP Cabor Anggota KOI, agar menyangkut indikator kemampuan tertinggi atlet (high performance), ukuran prestasi yang menjadi acuan dasar, dan program jangka pendek, menengah, serta jangka panjang yang harus dijadikan standardisasi dalam menyiapkan atlet sebelum berlaga di ajang multi event, seperti SEA Games, Asian Games, dan Olimpiade.
"FGD ini sangat berguna. Tak hanya bagi PB/PP untuk memperbaiki program pembinaan prestasi demi menghasilkan atlet yang mampu mencetak prestasi tinggi, tapi bagi KOI kegiatan ini juga memberikan pemahaman baru dalam menetapkan atlet yang layak bertanding di ajang internasional yang diusulkan Cabor nya , Paling tidak, PB/PP akan lebih bertanggung jawab dalam peningkatan prestasi atlet yang dibina," ujar Fully Aswar, Ketua Umum, Jetski Indonesia.