Sabtu 21 Oct 2017 06:16 WIB

Masjid Taman Sriwedari Didesain Jawa Klasik

Rep: Andrian Saputra/ Red: Endro Yuwanto
Masjid Agung Solo
Masjid Agung Solo

REPUBLIKA.CO.ID,  SOLO -- Konsep Jawa klasik menjadi pilihan Pemerintah Kota Solo untuk desain bangunan Masjid Taman Sriwedari. Masjid tersebut rencananya mulai dibangun tahun depan. 

"Jadi namanya bukan Masjid Raya Solo tapi Masjid Taman Sriwedari, nanti konsepnya Jawa klasik," ujar Wakil Wali Kota Solo Achmad Purnomo pada Jumat (20/10).

Purnomo menjelaskan, desain Masjid Taman Sriwedari terinspirasi dari sejumlah masjid tua di Tanah Air, seperti Masjid Agung Demak, Masjid Agung Kudus, Masjid Agung Lasem, dan Masjid Agung Pekanbaru. Kendati demikian, kata dia, pada bagian atap masjid tak akan menggunakan kubah. Melainkan beratap tumpeng lima yang menyimbolkan Pancasila.

Agar bangunan masjid terlihat kokoh, kata Purnomo, bahan bangunan yang digunakan berkualitas tinggi dan dibuat pengrajin-pengrajin dalam negeri. "Tiang-tiangnya dari kayu jati yang bagus pakai sirap ulin dari Kalimantan, bagaimana nanti itu terlihat klasiknya," kata dia.

Untuk menambah kesan Jawa klasik, lantai masjid akan menggunakan ubin bercorak kembang. Selain untuk ibadah shalat lima waktu, Masjid Taman Sriwedari juga dapat digunakan untuk pelaksanaan sholat Ied. Purnomo berharap Masjid Taman Sriwedari sudah bisa digunakan pada 2019.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement