REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemerintah kembali melakukan pembahasan mengenai pembangunan kereta cepat Jakarta-Bandung. Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan, ada peluang pembangunan kereta cepat ini diintegrasikan hingga ke Bandara Kertajati di Majalengka, Jawa Barat, yang ditargetkan rampung pada 2018.
"Ini merupakan satu kesatuan sehingga biayanya bisa ditekan lagi ke bawah," kata Luhut di Istana Negara, Senin (23/10).
Menurut Luhut, integrasi hingga ke Bandara Kertajati sangat penting karena proyek ini meruapakan pengerjaan transportasi yang sangat dibutuhkan masyarakat. Proyek kereta cepat Jakarta-Bandung juga ditargetkan bisa menyatu dengan semua proyek infrastruktur di pulau Jawa pada 2030.
Untuk dalam pengerjaan kereta cepat Jakarta-Bandung masih ada hal yang dibahas termasuk proyek kawasan yang akan dilalui. Perhatian dikhususkan pada elevated karena kereta ini hampir mencapai 81 km berada di atas, kemudian 20 km akan masuk ke terowongan.
"Ini menjadi perhatian Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), termasuk teknologi untuk daerah gempa," ujarnya.
Terkait pendanaan, Luhut menyebut kebutuhan investasi pengerjaan proyek ini diperkirakan mencapai 5,6 miliar dolar AS. Mayoritas dana ini diberikan oleh investor Cina.