Jumat 27 Oct 2017 15:52 WIB

PLN NTB Canangkan 30 SPLU pada 2018

Rep: Muhammad Nursyamsyi/ Red: Dwi Murdaningsih
General Manager PLN NTB Mukhtar menjajal Stasiun Penyedia Listrik Umum (SPLU) di Kompleks Islamic Center NTB, Jumat (27/10).
Foto: Muhammad Nursyamsyi/REPUBLIKA
General Manager PLN NTB Mukhtar menjajal Stasiun Penyedia Listrik Umum (SPLU) di Kompleks Islamic Center NTB, Jumat (27/10).

REPUBLIKA.CO.ID, MATARAM -- PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) menargetkan beroperasinya 30 Stasiun Penyedia Listrik Umum (SPLU) pada 2018. General Manager PLN NTB Mukhtar menyampaikan 30 SPLU itu tersebar di sejumlah titik di NTB seperti kawasan ekonomi khusus Mandalika di Lombok Tengah (6 unit), Lombok Barat, Lombok Utara, dan Lombok Timur masing-masing lima unit.

Sedangkan di Pulau Sumbawa, rinciannya Kabupaten Sumbawa, Kabupaten Dompu, Kabupaten Bima, dan Kota Bima masing-masing dua unit, serta satu unit di Kabupaten Sumbawa Barat. "Kita harap (SPLU) bertambah terus. 2018 kita usulkan tambah banyak. Semua ini investasi murni dari PLN," ujar Mukhtar saat meresmikan SPLU di Kompleks Islamic Center NTB, Jumat (27/10).

Jumlah 30 SPLU yang akan dibangun pada 2018, menggenapi 10 SPLU yang sudah beroperasi di Lapangan Sangkareang sebanyak dua unit, Udayana dengan dua unit, Islamic Center NTB, Gili Trawangan, Pantai Ampenan masing-masing satu unit, dan di Pulau Sumbawa terdapat di Sumbawa Besar, Sumbawa Barat, Kota Bima, dan Kabupaten Dompu masing-masing satu unit.

Sejak pertamakali diresmikan pada Oktober 2016, keberadaan SPLU, lanjut Mukhtar, mendapat sambutan yang positif dari masyarakat NTB. Mukhtar mencontohkan, SPLU yang didirikan di Lapangan Sangkareang, Mataram, terbukti bermanfaat bagi aliran listrik untuk para pedagang kaki lima (PKL).

"Ke depannya kita akan cari lokasi strategis seperti pasar malam yang membutuhkan aliran listrik. Dengan SPLU juga untuk menghindari adanya pencurian listrik," ucap Mukhtar.

Selain itu, kehadiran SPLU juga menjadi antisipasi PLN NTB dalam menyikapi perkembangan teknologi kendaraan berbahan bakar listrik.

"PLN tentu harus menyediakan, jangan sampai pengendara di jalan kebingungan, dan harus kembali ke rumah," kata Mukhtar.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement