REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Penjaga Gawang Tottenham Hotspur Hugo Lloris yakin timnya akan bisa mengejar Manchester City dalam perburuan gelar Liga Primer musim ini. Dia pun yakin Spurs akan bisa memimpin klasemen liga pada Maret dan April 2018.
Spurs menderita kekalahan 0-1 ketika melawat ke markas Manchester United di Old Trafford akhir pekan lalu. Sementara the Citizens mencatat kemenangan 3-2 di West Brom, membuka celah delapan poin antara tim urutan pertama dan ketiga.
Kekalahan 0-1 atas MU membuat The Lillywhites kini tertinggal delapan angka dari Manchester City di puncak klasemen Liga Primer Inggris. Kini, City telah mengumpulkan 28 poin dari 10 pertandingan awal mereka di liga.
Bahkan, anak-anak asuhan Josep Guardiola sudah memiliki selisih gol +29, yang merupakan awal terbaik untuk perburuan juara Liga Primer. Bos Liverpool Jurgen Klopp telah menyatakan pada tingkat ini, City bisa dinobatkan sebagai juara segera setelah Januari.
Namun, Lloris yakin akan ada banyak kesempatan untuk bermain dalam dua bulan terakhir jika Spurs dapat bertahan dalam perburuan gelar. “Kami tidak benar-benar membicarakan gelar juara. Target kami adala tampil sekonsisten mungkin, bertahan di papan atas, siap bertarung, musim masih panjang,” kata dia dilansir dari Evening Standard, Selasa (31/10).
Dia mengatakan City memiliki keunggulan saat ini tetapi setiap tim akan memiliki momentum dan momen buruk. Begitupula dengan the Citizens. “Jadi, kami hanya perlu konsisten dan siap dalam sprint terakhir pada bulan Maret dan April,” kata dia.
Tottenham berhasil mengimbangi United hampir sepanjang pertandingan di Old Trafford dan nyaris membawa pulang satu angka. Namun, kerja keras skuat asuhan Mauricio Pochettino dibatalkan oleh Anthony Martial pada menit ke-81.
“Kalah dalam pertandingan dengan cara seperti itu membuat kami sangat kecewa. Kami seharusnya lebih terorganisir,” kata dia.
Lloris mengatakan menelan kekalahan dalam sebuah pertandingan pada dasarnya membuat membuat frustrasi. “Bila Anda menghadapi penantang gelar lain maka Anda harus menjadi yang terbaik. Saya pikir, kami bisa saja meraih imbang tapi kami telah melakukan kesalahan kolektif yang harus dibayar mahal,” kata dia.