Ahad 05 Nov 2017 17:35 WIB

In Picture: Parade Surabaya Juang, Mengenang Perjuangan Lawan Penjajah

.

Rep: Dadang Kurnia / Red: Mohamad Amin Madani

Peserta meakukan aksi teatrikal peperangan ketika mengikuti Parade Surabaya Juang saat melintas di jalan Tunjungan, Surabaya, Jawa Timur, Ahad (5/11). (FOTO : Republika/Prayogi)

Peserta mengikuti Parade Surabaya Juang ketika melintas di jalan Tunjungan, Surabaya, Jawa Timur, Ahad (5/11). (FOTO : Republika/Prayogi)

Peserta mengikuti Parade Surabaya Juang ketika melintas di jalan Tunjungan, Surabaya, Jawa Timur, Ahad (5/11). (FOTO : Republika/Prayogi)

Walikota Surabaya Tri Rismaharini (tengah) bersama para veteran mengikuti Parade Surabaya Juang saat melintas di jalan Tunjungan, Surabaya, Jawa Timur, Ahad (5/11). (FOTO : Republika/Prayogi)

Peserta mengikuti Parade Surabaya Juang ketika melintas di jalan Tunjungan, Surabaya, Jawa Timur, Ahad (5/11). (FOTO : Republika/Prayogi)

Peserta mengikuti Parade Surabaya Juang ketika melintas di jalan Tunjungan, Surabaya, Jawa Timur, Ahad (5/11). (FOTO : Republika/Prayogi)

Peserta meakukan aksi teatrikal peperangan ketika mengikuti Parade Surabaya Juang saat melintas di jalan Tunjungan, Surabaya, Jawa Timur, Ahad (5/11). (FOTO : Republika/Prayogi)

Peserta meakukan aksi teatrikal peperangan ketika mengikuti Parade Surabaya Juang saat melintas di jalan Tunjungan, Surabaya, Jawa Timur, Ahad (5/11). (FOTO : Republika/Prayogi)

Peserta meakukan aksi teatrikal peperangan ketika mengikuti Parade Surabaya Juang saat melintas di jalan Tunjungan, Surabaya, Jawa Timur, Ahad (5/11). (FOTO : Republika/Prayogi)

inline

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Aksi teatrikal Sumpah Pregolan (sumpah merdeka atau mati) menjadi pembuka Parade Surabaya Juang yang digelar Pemerintah Kota Surabaya, dalam memperingati Hari Pahlawan, Ahad (5/11).

 

Aksi teaterikal yang diperagakan Komunitas Surabaya Juang itu, menggambarkan bagaimana gigihnya Pasukan arek-arek Surabaya dalam mengusir para penjajah Inggris pada 10 November 1945.

 
Parade Surabaya Juang ini menempuh rute berjarak 6,5 kilometer. Titik awal parade berada di Tugu Pahlawan dan berakhir di Taman Bungkul. Beberapa titik yang dilalui para peserta parade, merupakan tempat-tempat yang kental nilai sejarah. Sebut saja Gedung Siola, Hotel Mojopahit, tempat perobekan Bendera Belanda, Gedung Grahadi, Tugu Bambu Runcing dan Polisi Istimewa-Santa Maria.
 

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Terkait
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement