Sorang anak bermain di sekitar kawasan eks lokalisasi Dolly, Surabaya, Jawa Timur, Senin (6/11). (FOTO : Republika/Prayogi)
Warga dengan menggunakan sepeda motor melintas di sekitar kawasan eks lokalisasi Dolly, Surabaya, Jawa Timur, Senin (6/11). (FOTO : Republika/Prayogi)
Sorang anak bermain di sekitar kawasan eks lokalisasi Dolly, Surabaya, Jawa Timur, Senin (6/11). (FOTO : Republika/Prayogi)
Himbauan dilarang berbuat judi dan meminum mimunam keras terpasang di sekitar kawasan eks lokalisasi Dolly, Surabaya, Jawa Timur, Senin (6/11). (FOTO : Republika/Prayogi)
Warga melintas di sekitar kawasan eks lokalisasi Dolly, Surabaya, Jawa Timur, Senin (6/11). (FOTO : Republika/Prayogi)
Warga dengan menggunakan sepeda motor melintas di sekitar kawasan eks lokalisasi Dolly, Surabaya, Jawa Timur, Senin (6/11). (FOTO : Republika/Prayogi)
Warga melintas di sekitar kawasan eks lokalisasi Dolly, Surabaya, Jawa Timur, Senin (6/11). (FOTO : Republika/Prayogi)
Sepatu yang merupakan hasil karya warga di sekitar kawasan eks lokalisasi Dolly, Surabaya, Jawa Timur, dipajang dalam etalese ,Senin (6/11). (FOTO : Republika/Prayogi)
inline
REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Dulu, Dolly disebut sebagai lokalisasi terbesar di Asia Tenggara, kemudian secara resmi ditutup pada tahun 2014.
Kini, Dolly telah bertransformasi menjadi sebuah kampung wisata dengan beragam pilihan, seperti kampung seni mural dengan aneka warna lukisan yang menghiasi dinding rumah, yang diharapkan mampu menarik wisatawan untuk datang.
Advertisement