Selasa 21 Nov 2017 18:50 WIB

Kembali Digelar, BCA Dukung Festival Belanja Online

Rep: Iit Septyaningsih/ Red: Gita Amanda
Belanja Online (Ilustrasi)
Foto: Corbis
Belanja Online (Ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Festival Belanja Online kembali digelar tahun ini. Lebih dari 85 e-commerce akan berpartisipasi dalam acara yang digelar pada 23 sampai 30 November mendatang ini.

Ketua Panitia Festival Belanja Online 2017 Muhammad Arief mengapresiasi konsistensi teman-teman e-commerce di Indonesia dalam memberikan program terbaik bagi para konsumen. Antusias teman-teman e-commerce luar biasa yang membuat program Festival Belanja Online ini semakin eksis setiap tahunnya," kata Arief dalam konferensi pers di Menara Bank Central Asia (BCA), Jakarta, Selasa, (21/11).

Ia menjelaskan, sebelumnya pada 2014, hanya 25 peserta yang berpartisipasi dalam Festival Belanja Online. Lalu pada 2015, naik menjadi 46 peserta, kemudian 2016 meningkat lagi menjadi 75 dan kini mencapai 85 peserta.

Lebih lanjut, Arief menuturkan, Festival Belanja Online sudah  berlangsung selama empat tahun. Dengan terus memberikan beragam promo produk dan jasa. "Hal ini dapat dibuktikan dengan adanya diskon up to 95 persen, Voucher Gratis Rp 100 ribu dan Shopping Marathon Flash Sale yang dilakukan mulai jam 10 pagi sampai 12 Malam pada 28 November 2017," ujar jelasnya. 

Arief menyatakan, Festival Belanja Online juga menjadi festival e-commerce terbesar di akhir 2017. Acara ini membidik kenaikan omzet penjualan dari setiap e-commerce lebih dari 300 persen. "Banyak diskon menarik, dari beberapa kategori yaitu baby and education, electronics and lifestyle, marketplace, travel, fashion, home living, health and beauty, food and beverages," tuturnya.

BCA sebagai salah satu sponsor mengaku sangat mendukung acara tersebut. Pasalnya, dengan kekuatan e-commerce, belanja online kini berpotensi besar untuk dikembangkan.

Senior Vice President Consumer Business BCA Ketut Wijaya mengatakan, dulu orang malas beralih dari belanja offline ke online namun sekarang justru banyak orang mulai beralih ke belanja online. "Perlu ada upaya edukasi juga untuk tingkatkan, karena misal orang ragu-ragu untuk belanja online karena security," katanya pada kesempatan serupa.

Biasanya, kata dia, konsumen yang ragu akan mulai berbelanja online dengan nominal kecil Kisaran Rp 100 ribu sampai Rp 200 ribu. Bila barang yang diantar sesuai seperti digambar, barulah konsumen mulai terbiasa bahkan kecanduan (addicted) berbelanja online.

"Maka dari pihak bank sarankan ke pelaku e-commerce, jangan hanya buka market lewat edukasi tapi buka akses produk perbankan sebanyak mungkin," ujar Ketut. Dengan begitu menurutnya, konsumen semakin mudah dalam melakukan pembayaran belanja online.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement