REPUBLIKA.CO.ID, BAGHDAD -- Serangan bom mobil kembali terjadi di wilayah utara Irak, Selasa (21/11). Sebanyak 23 orang dilaporkan tewas dan 60 lainnya terluka dalam kejadian ini.
Menurut keterangan, bom mobil meledak di sebuah pasar tradisional di Tuz Khurmatu yang terletak sekitar 160 kilometer dari utara Ibu Kota Baghdad. Kemungkinan besar jumlah korban tewas dapat meningkat seiring korban terluka yang saat ini dilaporkan berada dalam kondisi kritis.
Dilansir dari BBC, hingga saat ini belum ada kelompok dan pihak manapun yang mengaku bertanggung jawab di balik peristiwa serangan tersebut. Namun, banyak yang meyakini Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) melakukan tindakan itu, dilihat dari pola bom mobil yang terjadi.
Perdana Menteri Irak Haider Al Abadi sebelumnya menyampaikan kemenangan pasukan militer negara atas ISIS. Kota terakhir yang dikuasai kelompok militan itu secara total telah dibersihkan.
Meski demikian, perpecahan internal dalam politik pemerintah negara itu akan membukan kesempatan ISIS melakukan serangan kembali. Lokasi insiden bom terbaru yaitu Tuz Khurmatu selama ini diketahui menjadi tempat pertempuran mematikan antara pasukan pemerintah Irak dan pasukan Peshmerga Kurdi.
Abadi dilaporkan telah memerintahkan pasukan militer merebut wilayah sengketa antara pemerintah dan Kurdi sejak 2014. Di tahun itu secara bersamaan ISIS juga menyerang dan menguasai wilayah utara Irak.