REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Indonesia berencana menambah volume ekspor beras ke Malaysia. Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita mengatakan, pemerintah telah meminta jatah kuota 20 persen dari total kebutuhan impor beras di Negeri Jiran tersebut.
"Kita minta agar bisa diberi kuota 20 persen untuk ekspor kita ke sana," kata dia, di Auditorium Kementerian Perdagangan, Kamis (23/11).
Menurut Mendag, permintaan jatah kuota itu telah disampaikan langsung oleh Presiden RI Joko Widodo saat melakukan pertemuan dengan Perdana Menteri Malaysia Najib Razak di Kuching, Malaysia, beberapa waktu lalu. Namun begitu, ia tidak menyebut apakah permintaan kuota itu telah disetujui Malaysia atau belum.
Jika disetujui, ia memperkirakan Indonesia dapat mengekspor 150 ribu ton beras mulai tahun depan. Enggar meyakini volume tersebut dapat terpenuhi karena Kementerian Pertanian telah memprediksi produksi beras nasional akan mengalami kelebihan stok pada 2018 mendatang.
Saat ini, Indonesia telah mengimpor 25 ribu ton beras ke Malaysia yang telah dilakukan sejak Oktober lalu. Presiden Joko Widodo berharap, Malaysia dapat menyetujui permohonan kuota impor 20 persen yang diajukan Indonesia sehingga ekspor beras bisa meningkat menjadi 150 ribu ton.
Sementara itu, demi meningkatkan nilai perdagangan kedua negara, Indonesia dan Malaysia saat ini masih membahas kerja sama perdagangan di perbatasan atau Border Trade Agreement. Pemerintah berharap perjanjian kerja sama tersebut dapat disepakati pada tahun depan.