REPUBLIKA.CO.ID, SANAA -- Arab Saudi mengurangi blokade di Yaman dengan mengizinkan bantuan kemanusiaan memasuki pelabuhan strategis Yaman di Hudaydah dan mengizinkan penerbangan PBB ke bandara Sana'a.
Dilansir dari Middle East Monitor, Kamis (23/11), Arab Saudi memberlakukan blokade udara, darat dan laut di Yaman pada awal November setelah kelompok Houthi yang didukung Iran melepaskan sebuah rudal balistik ke kota Riyadh, Arab Saudi.
Wilayah Hudaydah dikendalikan oleh kelompok bersenjata Houthi. "Kami memantau perkembangan ini. Jika itu terjadi, maka akan menjadi perkembangan yang disambut dengan baik dan sangat penting," ujar juru bicara PBB Farhan Haq di New York.
Telah dilaporkan bahwa Menteri Luar Negeri AS Rex Tillerson menekan Arab Saudi untuk mengurangi blokade Yaman dan mengizinkan bantuan vital dan penerbangan khusus PBB ke ibukota, Sana'a.
Kelompok bersenjata Houthi mengambil alih Sana'a pada akhir 2014, di samping loyalis mantan Presiden Ali Abdullah Saleh.
Komite Internasional Palang Merah (ICRC) memperingatkan awal pekan ini bahwa 2,5 juta orang Yaman tidak memiliki akses terhadap air bersih.
Negara Yaman telah dilanda perang sejak 2014 ketika kelompok bersenjata Houthi mengambilalih wilayah dari utara sampai selatan Yaman. Saudi menuduh Iran berada di balik kudeta Houthi.