REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA- Pengurus Besar Nahdlatul Ulama sedang menyelenggarakan Munas Alim Ulama dan Konbes di Nusa Tenggara Barat, Kamis-Sabtu (23-25/11). Di sela-sela perhelatan, Ketua Umum PBNU, Prof. Dr. KH. Said Aqil Siroj, mengungkapkan Pagar Nusa menjadi andalan Nahdlatul Ulama dan komunitas pesantren selama ini. "Pagar Nusa itu pagarnya NU dan bangsa, pagar para kiai pesantren dan bangsa Indonesia,"ungkap Kiai Said Aqiel Siroj, setelah pembukaan Munas dan Konbes, di Islamic Center NTB, Kamis (23/11).
Kiai Said menjelaskan bahwa selama ini, Pagar Nusa menjadi garda depan untuk menjaga stabilitas di tengah dinamika bangsa Indonesia. "Peran Pagar Nusa sangat signifikan. Para pendekar Pagar Nusa selama ini sangat konsisten mengabdi pada kiai-kiai pesantren, dan berperan penting dalam menjaga stabilitas geo-politik di negeri ini. Pasukan Inti Pagar Nusa, sangat bisa diandalkan," ungkap Kiai Said.
Dalam kesempatan itu, Kiai Said menjelaskan moment-moment penting bangsa Indonesia, yang pada prosesnya Pagar Nusa berperan signifikan. "Indonesia pernah mengalami situasi kritis dalam geo-politiknya, terutama pada tahun 1965-1966 dan 1997-998. Pada peristiwa genting itu, Pagar Nusa berperan sangat krusial untuk mengamankan, memberi perlindungan keamanan bagi kiai-kiai dan pesantren, serta menjaga stabilitas keamanan-politik di negeri ini. Meski pendekar intinya jarang terlihat di publik, tapi sangat bisa diandalkan," jelas Kiai Said. Pada peristiwa 1965/1966, para pendekar--yang merupakan cikal bakal dan pendiri Pagar Nusa--mengawal kiai-kiai dan pesantren, dari kericuhan politik nasional.
Kiai Said berharap agar Pagar Nusa tetap konsisten menjaga performa, berlatih, dan menjaga kiai-kiai serta bangsa Indonesia. "Para pendekar Pagar Nusa harus patuh pada pimpinan, taat pada kiai, istiqomah berlatih fisik dan spiritual, juga mengabdi sepenuh hati untuk pesantren serta bangsa Indonesia," harap Ketum PBNU.
Ketua Umum Pagar Nusa, M. Nabil Haroen siap untuk meningkatkan level pasukan inti Pagar Nusa. "Kami punya pasukan inti dengan keahlian khusus, yang siap dalam segala kondisi. Mereka selama digembleng ala militer dan kiai-kiai sepuh. Pasukan inti ini bukan pasukan biasa, tapi para pendekar pilihan," jelas Nabil, di arena Munas dan Konbes, Jumat (24/11).
Pagar Nusa, pada kepengurusan kali ini, mendorong konsolidasi internal dengan mengaktifasi 500 cabang di Indonesia dan internasional. Pagar Nusa juga bekerjasama dengan kedutaan, instansi pemerintahan dan lembaga think-thank di Amerika, Eropa, Australia, Asia Tengah, dan Asia Tenggara terkait dengan seni, bela diri dan international security (*).