REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Anak Perusahaan PT Wijaya Karya Tbk yakni PT Wijaya Karya Bangunan Gedung Tbk menargetkan, total laba tahun ini bisa mencapai Rp 286 miliar. Pasalnya, perseroan telah membukukan kontrak (order book) sebesar Rp 11,8 triliun sampai Oktober 2017.
Angka itu telah mencapai 91 persen dari target kontrak tahun ini yang sebesar Rp 12,92 triliun. Order Book tersebut terdiri atas kontrak baru sebesar Rp 6,2 triliun serta kontrak bawaan tahun lalu senilai Rp 5,6 triliun.
Direktur Utama WIKA Gedung Nariman Prasetyo menjelaskan, pencapaian itu berkat komitmen seluruh jajaran manajemen yang fokus pada perolehan marjin. "Tentunya didukung pula penerapan strategi terencana," ujarnya kepada wartawan di Gedung Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Kamis, (30/11).
Ia juga menyatakan, target laba WIKA Gedung pada 2018 diproyeksikan di kisaran Rp 390 miliar sampai Rp 400 miliar. Dengan begitu tumbuh sekitar 30 persen.
Beberapa proyek kontrak baru yang telah diperoleh WIKA Gedung di antaranya, Apartemen Aradra Residence Jakarta, Hotel & Resort Pullman Mandalika Lombok, dan Apartemen Grand Ostello Jatinangor. Rumah Sakit Pelabuhan Palembang, Tamansari Urbano Bekasi, serta Transmart Sidoarjo juga akan digarap perusahaan ke depannya.
"Gambarannya pada 2018, kontrak yang akan dihadapi sekitar Rp 16 triliun. Sedangkan pendapatan dan jualan ditargetkan Rp 5 triliun," kata Direktur WIKA Gedung Nur Al Data pada kesempatan serupa.
Selama sembilan tahun berdiri, WIKA Gedung telah mencapai 160 proyek dengan nilai kontrak menembus Rp 20,1 triliun. Saat ini, perseroan fokus pada pengembangan usaha melalui transformasi bisnis properti ke arah konsesi serta pengembangan industri precast, modular, dan geotech.