Jumat 08 Dec 2017 13:13 WIB

Ini Penyebab Gas Melon Langka di Pasaran Menurut Pertamina

Rep: Intan Pratiwi/ Red: Nidia Zuraya
PT Pertamina (Persero) menjelaskan kelangkaan elpiji tiga kilogram bersubsidi di kantor pusat Pertamina, Jumat (8/12).
Foto: Intan Pratiwi/Republika
PT Pertamina (Persero) menjelaskan kelangkaan elpiji tiga kilogram bersubsidi di kantor pusat Pertamina, Jumat (8/12).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARAT -- Direktur Pemasaran PT Pertamina (Persero) Iskandar Muchamad menjelaskan salah satu alasan mengapa pasokan gas elpiji tiga kilogram bersubsidi atau gas melon langka dipasaran karena tak sedikit masyarakat yang meningkatkan konsumsinya.

Iskandar menjelaskan peningkatan konsumsi masyarakat ini disebabkan oleh kekhawatiran masyarakat atas beberapa rencana Pertamina. Rencana pendistribusian tertutup dan rencana peluncuran gas elpiji tiga kilogram nonsubsidi menjadi faktor yang ditakuti masyarakat.

"Jadi konsumen sedikit panik. Mereka pada beli. Stok tabung kosong di dapur dikeluarin," ujar Iskandar di Kantor Pusat Pertamina, Jumat (8/12).

Iskandar juga mengatakan selain itu rencana peluncuran gas elpiji tiga kilogram nonsubsidi yang akan dikeluarkan Pertamina pada tahun depan ditanggapi masyarakat bahwa hal itu sebagai strategi Pertamina untuk menghapus elpiji 3 kilogram bersubsidi.

"Elpiji 3 kilogram nonsubsidi ini bukan untuk mengganti elpiji subsidi. Ini (elpiji 3 kilo nonsubsidi) hanya untuk alternatif," ujar Iskandar.

Lebih lanjut Iskandar mengatakan, selama ini Pertamina sudah berusaha untuk menjaga pasokan dan distribusi yang aman. Namun, karena sistem distribusi terbuka menyebabkan adanya peran agen penyalur yang membuat harga menjadi lebih tinggi di atas ketetapan Pertamina.

"Kita mengontrol distribusi paling tidak sampai pangkalan. Tapi ini kan ada pengecer. Ini di luar kontrol kita. Kontrol kita sampai pangkalan saja," tutur Iskandar.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَاِذْ قَالَ اِبْرٰهٖمُ رَبِّ اَرِنِيْ كَيْفَ تُحْيِ الْمَوْتٰىۗ قَالَ اَوَلَمْ تُؤْمِنْ ۗقَالَ بَلٰى وَلٰكِنْ لِّيَطْمَىِٕنَّ قَلْبِيْ ۗقَالَ فَخُذْ اَرْبَعَةً مِّنَ الطَّيْرِفَصُرْهُنَّ اِلَيْكَ ثُمَّ اجْعَلْ عَلٰى كُلِّ جَبَلٍ مِّنْهُنَّ جُزْءًا ثُمَّ ادْعُهُنَّ يَأْتِيْنَكَ سَعْيًا ۗوَاعْلَمْ اَنَّ اللّٰهَ عَزِيْزٌحَكِيْمٌ ࣖ
Dan (ingatlah) ketika Ibrahim berkata, “Ya Tuhanku, perlihatkanlah kepadaku bagaimana Engkau menghidupkan orang mati.” Allah berfirman, “Belum percayakah engkau?” Dia (Ibrahim) menjawab, “Aku percaya, tetapi agar hatiku tenang (mantap).” Dia (Allah) berfirman, “Kalau begitu ambillah empat ekor burung, lalu cincanglah olehmu kemudian letakkan di atas masing-masing bukit satu bagian, kemudian panggillah mereka, niscaya mereka datang kepadamu dengan segera.” Ketahuilah bahwa Allah Mahaperkasa, Mahabijaksana.

(QS. Al-Baqarah ayat 260)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement