Jumat 13 Jun 2025 09:03 WIB

IHSG Berpotensi Menguat, Pasar Tunggu Kepastian Tarif dari AS

Faktor eksternal dan data domestik jadi penentu arah pasar hari ini.

IHSG) berpotensi bergerak menguat pada perdagangan Jumat (13/6/2025). (ilustrasi)
Foto: Republika/Prayogi
IHSG) berpotensi bergerak menguat pada perdagangan Jumat (13/6/2025). (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Head of Retail Research BNI Sekuritas, Fanny Suherman, memproyeksikan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berpotensi bergerak menguat pada perdagangan Jumat (13/6/2025).

Pelaku pasar masih dibayangi ketidakpastian arah kebijakan perdagangan Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump, yang menyampaikan kesediaannya memperpanjang tenggat waktu negosiasi tarif dengan negara mitra dagang.

Baca Juga

“IHSG masih berpotensi melanjutkan kenaikan sepanjang masih kuat di support 7.200,” ujar Fanny di Jakarta, Jumat.

Donald Trump menyatakan kesediaannya memperpanjang tenggat waktu hingga 8 Juli untuk menyelesaikan negosiasi dagang, meski menilai perpanjangan tersebut kemungkinan tidak diperlukan. “Kami sudah membuat kesepakatan besar dengan China. Kami juga tengah bernegosiasi dengan Jepang, Korea Selatan, dan beberapa negara lain,” kata Trump.

Trump menambahkan, surat resmi akan dikirim ke negara-negara mitra dagang dalam satu hingga dua pekan ke depan. Ia juga mengisyaratkan bahwa tarif atas impor China akan mencapai 55 persen. Menteri Perdagangan AS, Howard Lutnick, membenarkan bahwa tarif akan tetap diberlakukan pada tingkat tersebut.

Sementara itu, saham Boeing turun hampir 5 persen setelah insiden kecelakaan pesawat Dreamliner 787 milik Air India yang membawa 242 penumpang.

Dari kawasan Eropa, Inggris akan merilis data produk domestik bruto (GDP) April 2025 yang diperkirakan minus 0,1 persen month to month (mtm), dari sebelumnya 0,2 persen (mtm) pada Maret 2025.

Dari kawasan Asia, pasar mengantisipasi rilis data Industrial Production Jepang untuk April 2025 pada Jumat (13/6), yang diperkirakan turun menjadi 0,7 persen (year on year/yoy) dari 1 persen (yoy) pada Maret 2025.

photo
IHSG) berpotensi bergerak menguat pada perdagangan Jumat (13/6/2025). - (Republika/Prayogi)

Sementara itu, dari dalam negeri, pasar mengantisipasi rilis data Retail Sales April 2025 yang diperkirakan tumbuh 2,1 persen (yoy), lebih rendah dari realisasi pertumbuhan 5,5 persen (yoy) pada Maret 2025, seiring normalisasi pasca-Ramadhan dan Lebaran.

Pada perdagangan Kamis (12/6), bursa saham Eropa mayoritas bergerak melemah. Indeks FTSE 100 Inggris naik 0,23 persen, Euro Stoxx 50 turun 0,365 persen, indeks DAX Jerman turun 0,74 persen, dan indeks CAC Prancis melemah 0,14 persen.

Sementara itu, bursa AS di Wall Street kompak menguat pada Kamis (12/6). Indeks S&P naik 0,38 persen dan ditutup di level 6.045,26. Nasdaq Composite menguat 0,24 persen dan mengakhiri perdagangan di 19.662,48, sedangkan Dow Jones Industrial Average menanjak 101,85 poin atau 0,24 persen ke level 42.967,6.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement