Sabtu 09 Dec 2017 18:22 WIB

Tiga Cara Mudah Membaca Alquran

Rep: Zahrotul Oktaviani/ Red: Dwi Murdaningsih
Belajar Mengaji. Peserta mengikuti kegiatan 30 Menit Bisa Membaca Alquran di Kantor Republika, Jalan Warung Buncit, Jakarta, Sabtu (09/12).
Foto: Republika/Iman Firmansyah
Belajar Mengaji. Peserta mengikuti kegiatan 30 Menit Bisa Membaca Alquran di Kantor Republika, Jalan Warung Buncit, Jakarta, Sabtu (09/12).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kegiatan 30 menit lancar baca Alquran kembali digelar di kantor Republika di Jakarta Selatan, Sabtu (9/12).Kegiatan belajar membaca Alquran ini didampingi oleh Ustaz Achmad Farid Hasan penemu metode 30 menit lancar baca Alquran.

"Metode ini ditemukan 2000 oleh saya dan istri. Kurang lebih sebulan metode ini ditulis dan dipraktikam di Pasaraya," ujar Ustaz Farid, Sabtu (9/12).

Metode ini termasuk simpel dan cepat dan hanya dua lembar berisi teori langsung bisa digunakan praktik membaca Alquran. Metode 30 menit bisa baca Alquran yang diajarkan oleh Ustaz Farid ini berarti untuk bisa menguasai huruf Alquran hanya perlu waktu 25 menit dan lima menit sisanya untuk belajar tanda baca.

Setelah menguasai teori, metode yang didapat bisa langsung dipraktikkan. Metode ini juga bisa dilakukan bagi mereka yang benar-benar tidak bisa membaca Alquran.

Ada tiga cara yang dilakukan dalam metode ini. Cara pertama yaitu setiap huruf alquran harus disebut dengan nama latinnya. Contoh alif dibaca A, ain dibaca A, dal dan dzal dibaca D, dan seterusnya.

"(sebanyak) 30 huruf arab harus disebut menggunakan nama latin. Sehingga kesannya belajar membaca Alquran semudah membaca huruf latin," ucap Ustaz Farid.

Cara kedua yaitu huruf Alquran yang jumlahnya 30 harus diberi ciri-ciri huruf. Jadi semua huruf ada ciri-cirinya yang bisa memudahkan dalam menghafal. Contoh cara kedua yaitu huruf yang lurus pasti A, kemudian tulisan a yang mirip angka 4 juga disebut A, jika ada yang memiliki titik tiga diatas disebut S, atau tulisan yang giginya ada tiga juga S.

Seseorang akan menjadi ringan menghafal karena ada ciri-cirinya. Dan rata-rata dengan ciri-ciri ini daya hafal lebih kuat.

"Yang ketiga huruf harus dikelompokkan sesuai nama latinnya. Contoh alif, hamzah, ain itu A. tsa, sin, syin, sod itu masuk huruf S. Dal, dzal, tho, dho itu masuk D. Yang seperti itu harus dikelompokkan," ujar dia.

Dengan tigacara ini membuat pelajar lebih cepat dalam metode menghafal huruf. Kemudian untuk tanda baca hanya ada delapan yang lebih mudah lagi bentuk hafalannya.

"Untuk bentuk tajwid juga jadi lebih mudah dan tidak lama. Insya Allah ini metode belajar tajwid tercepat untuk saat ini. Karena hanya ada 5 hal saja yang perlu dipelajari," ucap Ustaz Farid.

Menurut Ustadz Farid dari hasil surey masih ada 70 persen unat Muslim di Indonesia yang masih banyak yang belum bisa membaca alquran. Menurut dia, belajar membaca Alquran dirasa sulit karena metoda yang belum pas. Metode yang susah dan lama itu membuat anak muda atau yang sudah tua jadi enggan dan malas.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini

Apa yang paling menarik bagi Anda tentang Singapura?

1 of 7
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement