REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Durhaka adalah salah satu dosa besar. Oleh karena itu, seperti ditegaskan dalam riwayat Bukhari, hindarilah. Konsekuensi yang bakal diterima oleh anak durhaka sangat banyak.
Anak yang durhaka kepada kedua orang tuanya terancam tidak akan masuk surga. Ini seperti tertuang di hadis riwayat Umar bin Khatab. Pendurhaka orang tua juga divonis terhalang dari nikmat melihat Allah SWT. Penegasan itu tertuang di riwayat Abdullah bin Umar.
Doa orang tua yang dizalim masuk dalam kategori doa yang mustajab. Kekuatan doa orang tua itu tercatat di hadis riwayat Abu Hurairah. Ia mengatakan, manivestasi durhaka terhadap orang tua sangat banyak.
Ini bisa terwujud, antara lain, dengan membuat sedih mereka akibat tingkah laku anak yang menyimpang, seperti sikap kasar dan berontak. Berkata uf saja, sebagaimana ditegaskan surah al- Israa' ayat ke-23 tidak boleh, apalagi melawan keduanya.
Terlebih, membuat air mata keduanya terurai. Tanda-tanda durhaka, antara lain, bersikap masam, menatap keduanya dengan raut wajah marah atau sinar mata yang tajam penuh benci, memerintah keduanya layaknya seorang pembantu, menyepelekan nasihat, atau tidak mengakui hubungan kerahiman dengan keduanya, entah karena malu ataupun gengsi. Termasuk durhaka pula, jika menitipkan mereka ke panti jompo karena sebab yang tak kuat.