REPUBLIKA.CO.ID, TURIN -- Mantan gelandang Juventus Mohamed Sissoko menyesali tindakan rasialis yang diterima gelandang Juventus Blaise Matuidi. Insiden itu terjadi dalam pertandingan Serie A melawan Cagliari, Sabtu (6/1).
Sissoko mengatakan, dapat merasakan yang ada di benak Matuidi. Ia menyesalkan pada tahun 2018 hal seperti ini masih terjadi.
"Tidak enak rasanya melihat orang dilecehkan karena agama atau etnis mereka. Saya sangat menyesali apa yang terjadi pada Blaise, dan saya pernah bermain di Italia, saya semakin merasa dekat dengannya," kata Sissoko seperti dilansir dari Football Italia, Kamis, (11/1).
Serie A mengumumkan tidak akan ada tindak lanjut atas peristiwa yang menimpa Matuidi tersebut. Padahal ini bukan kali pertama Matuidi mendapatkan perlakukan rasialis.
Sebelumnya ia juga mendapat perlakukan yang sama saat menghadapi Verona pada 30 Desember lalu. Verona diberi sanksi tidak boleh menjual tiket dan denda sebesar 18 ribu euro karena para penggemarnya melecehkan Matuidi.
"Itu kesalahan dua atau tiga orang yang bebal, bukan berarti satu negara itu rasialis. Saya membaca permintaan maaf Cagliari dan saya kira itu tindakan yang terpuji," kata Sissoko.
Matuidi menceritakan pengalaman pahitnya tersebut di akun media sosial Facebook miliknya. Dalam pertandingan yang dimenangkan Juventus 1-0, Matuidi mengatakan ada orang yang berusaha menyebar kebencian.
"Orang-orang lemah mencoba mengintimidasi dengan kebencian. Saya bukan pembenci dan hanya bisa menyesali mereka yang memberi contoh buruk," kata Matuidi.
Jelang istirahat, Matuidi sempat menghampiri wasit untuk mengintervensi kejadian tersebut. Matuidi sudah dua kali mendapat perlakukan rasialis dari supporter lawan dalam sepuluh hari terakhir.
"Sepak bola adalah cara untuk menyebarkan kesetaraan, semangat dan inspirasi. Untuk itu saya ada di sini," tutup Matuidi.