REPUBLIKA.CO.ID, MANCHESTER -- Mantan pemain Manchester United (MU) Anderson mengungkapkan situasi tak harmonis ketika Louis van Gaal membesut Iblis Merah dari musim 2014/2015 sampai 2015/2016 lalu. Menurut Anderson, kala itu para pemain yang sedang kehilangan motivasi akibat perjalanan buruk di tangan David Moyes tak bisa kembali tampil prima bersama van Gaal.
Itu karena pelatih berjuluk the Iron Tulip itu punya gaya melatih yang sangat kaku. Menurut Anderson, sikap van Gaal membuat banyak bintang MU pergi dari Old Trafford.
"Bagaimana bisa pemain seperti Angel Di Maria pergi dengan cuma semusim di Old Trafford. Lalu Robvin van Persie, dia adalah bintang di sini tapi seolah kehilangan rasa cintanya kepada klub karena van Gaal," kata Anderson dikutip dari ESPN, Rabu (17/1).
Pemain yang sempat mengabdi kepada MU dari 2007 sampai 2015 ini mengatakan, Van Gaal adalah pelatih yang pelit instruksi. Para pemain di lapangan seolah harus bergerak berdasarkan insting sendiri.
Selain itu, menurut Anderson pola permainan pelatih asal Belanda itu pun sangat kolot dengan cuma meminta para pemain melakukan operan-operan di tengah. Hal ini membuat tidak ada gebrakan dari sektor kedua yang membuat pertahanan lawan terbuka.
"Saya baru selesai menjalankan masa peminjaman di Fiorentina, saat saya kembali van Gaal datang, dan saya melihatnya seperti robot. Filosofinya sudah tidak lagi bisa digunakan pada era sepak bola sekarang," kata Anderson.
Pemain asal Brasil ini kemudian merasa kesal dengan cara kepelatihan van Gaal. Seketika setelah kembali dari Fiorentina, Anderson langsung minta pergi dari MU.
"Van Gaal menyetujui keinginan saya, ya sudah saya pun pergi. Saya menghormati van Gaal tapi sepak bola sudah berubah," kata Anderson.
Van Gaal datang ketika MU dilanda kekacauan akibat buruknya kepelatihan Moyes di musim 2013/2014. Meski tak mampu mengembalikan MU ke jalurnya sebagai klub kuat seperti sekarang, van Gaal masih sempat memberikan trofi Piala FA 2016 untuk Iblis Merah.