REPUBLIKA.CO.ID, YERUSALEM -- Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu, Kamis (18/1), enggan menanggapi tentangan Presiden Amerika Serikat Donald Trump atas waktu satu tahun bagi pemindahan Kedutaan Besar AS ke Yerusalem.
Pejabat di kantor Netanyahu mengatakan Netanyahu menyadari pembangunan kedutaan baru akan memakan waktu bertahun-tahun. Namun, ia yakin Washington mempertimbangkan tindakan lain bisa mempercepat pembukaan kedutaan baru.
Pejabat yang menolak disebutkan namanya itu, tidak menyebutkan langkah tersebut atau tanggal kedutaan itu mulai bekerja. Sebelumnya, media Israel berpraduga duta besar AS akan bekerja paruh waktu dari tempat sementara di Yerusalem sebelum kantor baru disiapkan.
Trump mengubah kebijakan AS pada awal Desember dengan mengakui Yerusalem sebagai ibu kota Israel dan merumuskan pemindahan kedutaan dari Tel Aviv. Langkah tersebut membahayakan usaha perdamaian Timur Tengah dan mengganggu dunia Arab serta sekutu Baratnya.