REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Selama berkiprah membina dan membimbing mualaf, Mualaf Center Indonesia selalu mengedepankan dakwah sebagaimana diteladankan Rasulullah. MCI komit mengembangkan dakwah sesuai sunnah.
Ketua Mualaf Center Indonesia, Steven Indra Wibowo mengungkap, berbagai lini dakwah telah dijalankan MCI. Seperti melalui dakwah perorangan, dakwah di jalan, dakwah online, dakwah di kampus, dakwah di mal atau pusat keramaian, hingga dakwah ke wilayah pedalaman.
"MCI menekankan agar para volunteer dan para pembina mualaf di MCI tetap bekerja atau berpenghasilan," kata dia, Jumat (26/1). Karena menurutnya, mereka juga harus membantu mualaf yang mereka bina. Ia mengatakan, bahwa semua pembina ataupun pengurus di lembaga tersebut adalah ujung tombak di lapangan.
"Mereka harus jadi ujung tombak dilapangan ketika ada pemurtadan, recovery area pasca pemurtadan, berhadapan dengan keluarga mualaf, melakukan mediasi mualaf dengan pihak keluarganya, juga ujung tombak jika saat mualaf kelaparan, sakit, bahkan meninggal, atau bahkan saat kami membangun masjid di tengah kawasan pemurtadan. Maka tomboknya dari dompet kami masing-masing untuk pendanaan operasional kami di lapangan," tambahnya.
(Baca: Bertanya tentang Islam)