Selasa 30 Jan 2018 17:21 WIB

LAZISNU Kembangkan BMT Hingga Ke Hong Kong

Banyak warga Nahdliyin pinjam modal pada rentenir untuk bekerja ke Hong Kong.

Rep: Andrian Saputra/ Red: Agus Yulianto
Ketua NU Care, Syamsul Huda
Foto: Ist
Ketua NU Care, Syamsul Huda

REPUBLIKA.CO.ID, SRAGEN -- LAZISNU sedang menjajaki kerja sama dengan Hong Kong untuk pendirian Baitul Maal wa Tamwil (BMT) lintas negara. Pendirian BMT tersebut untuk memfasilitasi warga Nahdliyin yang berniat untuk bekerja di Hongkong tanpa harus terlilit utang pada rentenir.

Sebab, kata Ketua NU Care-LAZISNU Syamsul Huda, banyak warga Nahdliyin harus meminjam modal terlebih dulu pada rentenir untuk berangkat kerja ke Hong Kong. Lebih dari itu, hadirnya BMT juga memudahkan sekitar 159 ribu warga nahdliyin di Hong Kong untuk mengakses layanan lembaga keuangan mikro berbasis syariah tersebut.

"Kami sedang menjakaki Hong Kong jadi awalan, tolak ukur. BMT yang dikelola bersama dengan ZIS ini bisa membiayai pemberangkatan mereka sehingga tidak ada rentenir itu," kata Syamsul dalam Rakornas Pengurus NU Care-LAZISNU di Ponpes Walisongo Sragen pada Selasa (30/1).

Lebih dari itu, Syamsul pun berharap, BMT dapat masif tumbuh lebih banyak ditiap wilayah di Indonesia. BMT dinilai sebagai cara jitu untuk memajukan perekonomian masyarakat dan menghindari rentenir. Di antaranya BMT Lazisnu yang telah sukses, misalnya saja, BMT Dana Sakti yang dikelola Majelia Wakil Cabang Pasir Sakti Lampung Timur yang asetnya hingga saat ini sudah menyentuh Rp 60 miliar dengan 10 kantor cabang di Lampung Timur.

"Kami usahakan BMT ini menjadi bisnis bersama dengan pengusaha Hong Kong, Malaysia. Ini akan menjadi sinergi jangka panjang bagaimana pemberdayaan masyarakat tidak hanya di sini, di luar negeri pun begitu," katanya.

Sementara itu Rakornas diikuti sekitar 300 orang pengurus NU Care-LAZISNU tingkat Provinsi, Kabupaten, dan Kecamatan dari berbagai wilayah.  Selain diskusi terkait upaya penigkatan ekonomi warga Nahdliyin, Rakornas tersebut juga bermaksud untuk melahirkan rekomendasi terkait pengembangan ekonomi warga Nahdliyin. 

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement