Selasa 30 Jan 2018 19:43 WIB

Dompet Dhuafa Berdayakan 16 Juta Jiwa

Jumlah penerima manfaat Dompet Dhuafa selama 1993-2017 sebanyak 16,80 juta jiwa.

Dompet Dhuafa Public Expose 2017.
Foto: Dompet Dhuafa
Dompet Dhuafa Public Expose 2017.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Lembaga filantropi Dompet Dhuafa selama kurun 25 tahun telah menyalurkan donasi kepada 16,8 juta jiwa di berbagai tempat. Ini ditujukan untuk pemberdayaan masyarakat dan bantuan kemanusiaan.

"Jumlah penerima manfaat Dompet Dhuafa selama 1993-2017 sebanyak 16,80 juta jiwa dan layanan," kata Direktur Utama Dompet Dhuafa Filantropi Imam Rulyawan dalam "Dompet Dhuafa Public Expose 2017 'Reveal the Inside'" di Jakarta, Selasa (30/1).

Jumlah penerima manfaat Dompet Dhuafa pada 2017, kata dia, sebanyak 1,76 juta jiwa dan layanan. Penyaluran itu merupakan hasil kerja sama Dompet Dhuafa Filantropi, Dompet Dhuafa Social Enterprise dan lintas sektor.

Sementara jumlah penerima manfaat yang berada di luar Indonesia sebanyak 82.882 jiwa dan layanan. Dia mengatakan Dompet Dhuafa saat ini memiliki 17 cabang dan perwakilan dalam negeri, lima cabang berada di luar negeri, sembilan kantor layanan, 138 program, 18 gerai sehat layanan kesehatan cuma-cuma, lima rumah sakit, empat sekolah, tujuh gerai Daya Mart, satu De Fresh dan 11 unit bisnis. Sebagian besar pertumbuhan merupakan hasil pendekatan Dompet Dhuafa terhadap khasanah budaya lokal.

Sementara itu, Direktur Dompet Dhuafa Social Enterprise (DDSE) Iwan Ridwan mengatakan pihaknya melakukan pengembangan dan penguatan usaha-usaha dengan basis perusahaan sosial yang profesional. Ini untuk menuju kemandirian usaha dan menciptakan nilai-nilai sosial demi pemerataan sosial, menciptakan lapangan kerja dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

Di bidang retail bisnis, kata dia, Dompet Dhuafa kini memiliki unit usaha Daya Mart yang diorientasikan kepemilikannya dipegang oleh dhuafa. Daya Mart saat ini memiliki enam gerai yang berada di Sumatera Barat. Ke depannya akan terus dikembangkan untuk perluasan usaha.

Daya Mart, kata dia, menjual berbagai kebutuhan masyarakat dan menampung produk usaha masyarakat kecil dan menengah lokal. Mini market tersebut juga memberikan penguatan modal pada jaringan distribusi kios atau warung di sekitar Daya Mart.

Dia mengatakan pada umumnya program-program tersebut dirintis untuk memperkuat sektor ekonomi masyarakat terutama kalangan lemah. Jika kaum dhuafa itu sudah bisa mandiri secara ekonomi maka di kemudian hari mereka diharapkan dapat menjadi donatur setelah sebelumnya menjadi penerima. Dengan kata lain, kaum dhuafa yang tadinya adalah seorang mustahik dapat menjadi muzakki.

sumber : antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement