REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kamar dagang dan industri (Kadin) Indonesia mengusulkan agar pemerintah memberikan insentif bagi investor yang akan menanamkan modalnya di luar Jawa. Ketua Umum Kadin Indonesia Rosan Roeslani mengatakan, insentif perlu diberikan untuk mendorong agar porsi investasi di Pulau Jawa lebih besar.
"Berikan saja (insentif) yang lebih menarik daripada investasi di Jawa," ujarnya, di Hotel Borobudur Jakarta, Jumat (2/2).
Selain insentif, Rosan menilai, faktor lain yang juga memengaruhi arus investasi yakni regulasi yang mendukung. Menurutnya, saat ini masih banyak daerah yang kebijakannya masih menghambat investor untuk masuk.
"Kan sudah ada peraturan supaya investasi di dalam kawasan industri. Saya lihat masih ada pemerintah daerah enggak mau lepaskan kontrolnya kepada kawasan industri. Itu juga salah satu yang menghambat," kata dia.
Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) mengungkap investasi di luar Jawa pada 2017 mengalami penurunan. Pada 2016, BKPM mencatat porsi investasi di luar Jawa mencapai Rp 284,1 triliun, atau 46 persen dari total investasi di Indonesia.
Pada 2017, nilai investasi di luar Jawa mengalami kenaikan sebesar 6,6 persen menjadi Rp 302,9 triliun. Namun begitu, jika dilihat lebih dalam, capaian tersebut hanya 43,7 persen dari total investasi di Indonesia.