REPUBLIKA.CO.ID, SOLO -- Pelatih Arema FC, Joko Susilo tak mau anak asuhnya dihantui mitos di Piala Presiden. Ia yakin tim asuhnya bakal bernasib baik dengan mampu mempertahankan gelar sebagai juara di kompetisi tersebut.
Diketahui, jawara perdana Piala Presiden pada 2015, Persib Bandung tak mampu mempertahankan gelarnya diajang itu. Sementara, Arema optimis akan menjadi klub awal yang bakal menjadi juara bertahan di Piala Presiden.
"Kami tak percaya, dan saya tak mau terbelenggu dengan mitos. Kemarin kita juara Piala Presiden, dan akan juara lahi, kami tak terbelenggu dengan mitos karena kerja keras adalah hasil," tutur Joko saat konferensi pers pada Sabtu (3/2).
Ia pun memastikan skuatnya dalam kondisi prima jelang laga melawan Sriwijaya FC di perempat final Piala Presiden yang akan berlangsung di Stadion Manahan Solo pada Ahad (4/1). Meski dua pemain asingnya yakni Thiago Futuoso dan Artur Cunha tak bisa tampil lantaran akumulasi kartu, Joko menegaskan timnya tak tergantung pada satu atau dua pemain.
Dengan komposisi saat ini, dia berharap anak asuhnya lebih baim dalam kerja sama di lapangan hijau. "Untuk mengantisipasi lini tengah kami minta team work, tidak melawan satu-satu. Saya ingin bertahan lebih dan menyerang lebih," katanya.
Tim berjuluk Singo Edan sudah menyetel sejumlah pemain yang bakal bertanding. Nama-nama seperti Didik Setiawan, Rivaldo Bawuo dan Ahmad Nur Hardianto menjadi deretan striker yang bisa dipilih Joko sebagai ujung tombak.
Sementara untuk meredam agresifitas lini tengah Sriwijaya, beberapa pemain asing seperti Ahmet Atayev, Rodrigo Ons dapat menjadi pilihan untuk diduetkan dengan talenta lokal seperti Dendi Santoso, Hendro Siswanto ataupu Hanif Sjahbandi.
Sementara itu pemain bertahan, Bagas Adi Nugroho pun siap menjaga lini belakang Arema daei gempuran Laskar Wong Kito.
"Kami siap, teknis pun kamk percaya pada pelatih untuk menghadapi Sriwijaya. Yang dibutuhkan adalah mental, saya tahu Sriwijaya punya kualitas, tapi saya percaya bisa meredam," katanya.