REPUBLIKA.CO.ID, RIYADH -- Virus Middle East Respiratory syndrome coronavirus (MERS-CoV) kembali menebar teror. Dua orang ekspatriat di Arab Saudi dikabatkan meningal karena MERS. Tujuh kasus baru tercatat di Kementerian Kesehatan dalam satu pekan terakhir.
Dilansir Arab News, Sabtu (3/2), pejabat Kementerian mengatakan, dua ekspatriat berusia 60 dan 50 tahun berasal dari Taif dan Al-Qunfudah. Keduanya juga memiliki penyakit lain sebelum dinyatakan positif MERS.
Menurutnya, selama tujuh hari terakhir, Kementerian melaporkan tujuh kasus baru di Riyadh, Hail, Al-Qunfudah, Tabuk, Buraidah, dan Taif. Sejak Juli 2012, total 1.785 pasien dirawat karena terinfeksi MERS-CoV.
Sebanyak 727 orang meninggal, 1.047 orang dinyatakan sembuh dan 11 orang lagi masih dalam perawatan. Menurut spesialis medis, Dr Zakit Hussain, penyakit ini bisa berujung serius jika pasien abai.
"Mereka harus segera memeriksakan diri ke dokter jika mengalami demam tinggi berhari-hari, disertai pilek, meriang dan sakit dada," kata dia. Mereka yang sudah sakit sebelumnya lebih rentan terhadap penyakit.
WHO menyarankan, petugas medis juga berhati-hati dalam merawat pasien dengan pola infeksi. Mereka diminta menjalankan praktik hidup sehat dan higienis.
Juga hindari minum susu unta, makan daging unta, juga interaksi dengan unta. WHO menekankan agar para peternak atau siapa pun menjaga kebersihan tubuh dan imunitas agar terhindari dari infeksi.